Mitos Soal Vagina yang Sering Dipercaya Kebenarannya, Nomor 3 dan 4 Banyak yang Salah Kaprah

By Riska Yulyana Damayanti, Jumat, 9 Oktober 2020 | 18:30 WIB
Mitos soal vagina (Freepik)

"Ketika Anda mulai menambahkan banyak produk wewangian, khususnya tisu, Anda benar-benar mengganggu keseimbangan alami mikroba yang seharusnya ada di dalam vagina," kata Dweck.

Produk-produk ini dapat menyebabkan iritasi dan gatal-gatal, sebagai permulaan, dan juga dapat meningkatkan kemungkinan infeksi jamur dan bakteri pada orang-orang yang rentan terhadapnya, jelasnya.

"Jika wanita ingin membersihkan vulvanya (alat kelamin luar) menggunakan sabun lembut dan air hangat, tidak apa-apa," tambah Dweck.

Baca Juga: Bukan Hanya Senam Hamil dan Yoga, Berikut Rekomendasi Olahraga yang Bisa Memperlancar Proses Persalinan Normal

2. Mitos: Gatal pasti ada infeksi jamur

"Begitu banyak wanita yang mengira setiap gejala yang mereka miliki di vagina mereka adalah infeksi jamur padahal sebenarnya bukan," kata Dweck.

Gatal pada vagina dapat menunjukkan perubahan hormonal, vaginosis bakterial, kutu umum, PMS yang disebut trikomoniasis, atau iritasi dari produk yang Anda gunakan.

Itulah mengapa American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) merekomendasikan setidaknya menghubungi dokter sebelum menggunakan obat yang dijual bebas untuk mengobati infeksi jamur. 

Baca Juga: Jahitan Melahirkan Normal Perlukah? Ini yang Harus Moms Ketahui