Tampak Sepele, 8 Hal Ini Ternyata Pantang Dilakukan Pasca Proses Bayi Tabung, Bisa Gawat Nantinya!

By Ratnaningtyas Winahyu, Minggu, 18 Oktober 2020 | 14:30 WIB
Jangan lakukan beberapa hal ini pasca proses bayi tabung (Freepik.com)

Tampak Sepele, 8 Hal Ini Ternyata Pantang Dilakukan Pasca Proses Bayi Tabung, Bisa Gawat Nantinya!

Nakita.id – Agar program bayi tabung lebih optimal hasilnya, sebaiknya hindari beberapa hal berikut ini.

Saat ini, program bayi tabung menjadi salah satu cara alternatif yang diminati banyak pasangan yang sulit hamil.

Bagaimana tidak, peluang keberhasilan program bayi tabung ini memang terbilang tinggi, yakni mencapai 50-60%.

Baca Juga: Jangan Kaget dengan Pemeriksaan yang Lebih Banyak dan Ketat, Begini Prosedur Program Bayi Tabung Selama Masa Pandemi Covid-19

Namun, jangan senang dulu. Kemungkinan program bayi tabung ini mengalami kegagalan juga tentunya masih ada.

Terlebih lagi, jika nekat melakukan sederet hal ini usai menjalani program bayi tabung.

Alih-alih berhasil, program bayi tabung justru bisa terancam berantakan hasilnya.

Wah, kira-kira apa saja ya?

Baca Juga: Supaya Kehamilan Lancar Jaya, Sederet Hal Ini Wajib Dilakukan Pasca Proses Bayi Tabung, No 2 Sering Dilupakan!

Saat dihubungi oleh Nakita.id, Selasa (13/10/2020), dr. Aida Riyanti, Sp.OG-KFER, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas, Endokrin, dan Reproduksi dari RS Pondok Indah – Pondok Indah pun menjelaskan apa saja hal-hal yang sebaiknya dihindari pasca transfer embrio:

Berhubungan seks

Sampai saat ini, memang belum ada bukti secara ilmiah yang melarang hubungan seksual setelah transfer embrio atau dalam kehamilan.

Akan tetapi, kontraksi rahim akibat orgasme merupakan hal yang cukup mengkhawatirkan.

Untuk itu, para pasutri yang menjalani program bayi tabung dianjurkan tidak berhubungan seks terlebih dahulu terutama beberapa hari usai transfer embrio.

Baca Juga: Mitos atau Fakta, Anak yang Lahir dari Program Bayi Tabung Membutuhkan Perawatan Khusus? Tak Perlu Bingung, Ini Penjelasan Dokter

Melakukan tes kehamilan

Setelah transfer embrio dilakukan, mungkin Anda dan pasangan tidak sabar untuk segera mengetahui hasilnya.

Namun, keinginan tersebut sebaiknya ditahan terlebih dahulu.

“Diperlukan waktu hingga beberapa minggu sejak hari transfer sampai sel-sel plasenta mulai memproduksi cukup hormon yang dikenal sebagai human chorionic gonadotropin (hCG) untuk dideteksi dengan tes darah,” ujar dr. Aida.

dr. Aida Riyanti, Sp.OG-KFER, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas, Endokrin, dan Reproduksi

Baca Juga: Mudah Banget! Cuma dengan Lakukan 6 Hal Sederhana Ini, Peluang Anda dan Pasangan Miliki Momongan Lewat Bayi Tabung Bisa Semakin Besar

Mengabaikan gejala yang mengganggu

Beberapa setelah transfer embrio, pasien mungkin akan mengalami gejala-gejala tertentu.

Ya, wanita yang mengonsumsi obat kesuburan umumnya dapat mengalami kondisi yang disebut sindrom hiperstimulasi ovarium (OHSS).

Hal ini bisa terjadi ketika tubuh merespons secara dramatis terhadap hormon yang disuntikkan sebagai bagian dari proses IVF.

Adapun gejala yang bisa timbul dari OHSS, antara lain sakit perut, perut kembung, mual, dan muntah.

“Gejala ini bisa ringan, tetapi juga bisa memburuk dengan sangat cepat jika calon ibu memiliki kasus sindrom yang serius.

Jadi, apabila para calon ibu tiba-tiba merasakan sakit parah di perut, jangan anggap sepele. Segera hubungi dokter atau klinik kepercayaan Anda,” ucap dr. Aida.

Baca Juga: Jangan Pernah Coba-coba Lakukan Kebiasaan Sehat Ini Saat Tengah Program Bayi Tabung, Akibatnya Bisa Fatal dan Bikin Anda Menyesal!

Bed rest total

Penelitian yang ada menunjukkan bahwa istirahat total tidak dianjurkan pasca proses transfer embrio.

Ya, meski baru menjalani program bayi tabung, para pasien justru dianjurkan untuk melakukan aktivitas sehari-hari untuk mengalihkan pikiran dan bersantai sejenak.

Berhenti minum obat-obatan penunjang

Sangat penting untuk mengikuti saran dokter dan tetap mengonsumsi obat apa pun yang direkomendasikan selama 2 minggu masa penantian.

Untuk itu, jangan lewatkan dosis apalagi menghentikan pengobatan, karena akibatnya justru bisa menimbulkan perdarahan atau flek.  

Baca Juga: Apakah Tahapan yang Dilalui Pria dalam Program Bayi Tabung Sama Saja dengan Wanita? Ini Penjelasan Dokter

Bersikap panik

Hal penting lainnya yang harus dihindari setelah transfer embrio adalah bersikap panik.

Meski sulit dilakukan, Anda dan pasangan harus tetap rileks.

Hal terpenting untuk diingat selama masa stres siklus IVF ini adalah apakah embrio menempel atau tidak benar-benar tergantung pada kualitas embrio dan seberapa reseptif rahim calon ibu.

Oleh karena itu, tidak ada hal mendasar yang dapat dilakukan yang akan mempengaruhi hasil.

Hal ini penting untuk diingat. Sebab, ketika sebuah siklus gagal, sangat sering terjadi menyalahkan diri sendiri atas hasil yang didapat.

Baca Juga: Mantap Jalani Program Bayi Tabung? Selain Biaya, Anda dan Pasangan juga Harus Siapkan Kesabaran Menghadapi 8 Tahapan Prosesnya Ini

Merokok dan mengonsumsi alkohol

Demi mengoptimalkan hasil setelah transfer embrio, sebaiknya hindari merokok, mengonsumsi obat-obatan dan alkohol sama sekali.

Pasalnya, kebiasaan tersebut dapat memberikan efek yang sangat merugikan pada perkembangan bayi.

Olahraga berat

Jangan melakukan olahraga yang berat atau berdampak tinggi sampai setelah konfirmasi kehamilan klinis.

Sebagai gantinya, Anda dan pasangan disaranakan untuk menjalani aktivitas sehari-hari, namun jangan yang terlalu berat hingga mengganggu fisik.  

Nah, itu dia pantangan yang wajib dipatuhi setelah menjalani program bayi tabung.

Baca Juga: Tunggu Dulu! Sebelum ke Proses Inti, Ternyata Anda dan Pasangan Harus Lolos Lewati Tahapan Ini Terlebih Dahulu Jika Ingin Menjalani Program Bayi Tabung