Terdengar Bunyi 'Kentut' dari Miss V Saat Asyik Bercinta? Jangan Langsung Tengsin, Ini yang Harusnya Moms Lakukan dengan Pasangan
Nakita.id - Pernahkan Moms mengalami vagina 'kentut' saat bercinta dengan Dads?
Pasti hampir semua Moms pernah mengalami vagina 'kentut', apalagi jika Moms sedang enak-enaknya bercinta dengan pasangan.
Ada suara kentut yang keluar dari vagina pasti membuat Moms malu pada pasangan kan? Padahal sebenarnya itu bukanlah sesuatu yang memalukan lho.
Menurut berbagai sumber, kentut vagina atau queefing adalah suara seperti kentut yang bisa keluar dari vagina saat udara terperangkap, situasi yang lebih mungkin terjadi ketika seseorang berhubungan intim atau olahraga.
Sebelum menyadari bahwa queefing adalah hal normal, Haddish menganggapnya sebagai kejadian tak terduga yang memalukan.
"Kemudian aku menyadari bahwa queefing itu tidak buruk. Orang-orang harus mendapatkan pelajaran tentang fenomena itu sehingga tidak ada lagi orang yang merasa tidak aman atau bahkan berpikir vaginamu pecah," ucap Tiffany Haddish, seperti dilansir Insider.
Queefing normal terjadi
Dilansir Women's Health, queefing terjadi di tengah hubungan intim karena penis, atau objek lainnya yang melakukan penetrasi, bergerak masuk dan keluar melalui vagina.
Kondisi ini bisa memindahkan udara di luar masuk ke vagina.
"Ini bisa terjadi ketika bercinta dalam posisi apapun, dan biasanya terjadi dengan cepat " ungkap Profesor Klinis Kebidanan dan Ginekologi dari Yale Medical School, Mary Jane Minkin, MD.
Queefing juga bisa terjadi selama olahraga, misalnya ketika kita melakukan gerakan downward dog atau repetisi terakhir crunch.
Intinya, queefing tidak terbatas pada hubungan intim, melainkan bisa terjadi pada aktivitas apapun yang menyebabkan udara masuk ke saluran vagina.
Asisten Profesor Kebidanan dan Ginekologi dari University of South Florida,Stephanie Ros, MD mengatakan, itu juga termasuk penggunaan vibrator atau mainan seks lainnya.
Menurut Dr. Minkin, vagina tidak berbentuk tabung lurus dan memiliki lipatan seperti kerutan yang disebut "rugae", sehingga udara dapat dengan mudah terperangkap di sana.
Perlukah khawatir?
Tidak sama sekali. Menurut Dr. Minkin, queefing tidak memiliki risiko kesehatan.
Namun, untuk sedikit berhati-hati, ia mengingatkan agar tidak meniupkan udara ke dalam vagina wanita hamil karena udara dapat masuk ke pembuluh darah panggulnya dan menimbulkan risiko emboli udara.
"Bagaimana jika udara masuk ke vena dan mengalir ke jantung, paru-paru atau janin?" katanya.
Kedengarannya cukup menakutkan. Tetapi Dr. Minkin mengatakan, kekhawatiran itu lebih kepada teoritis daripada praktis. Artinya, hanya untuk berjaga-jaga.
Posisi rentan queefing Menurut Dr. Ros, queefing cenderung lebih mungkin terjadi ketika posisi pinggul miring ke atas.
Artinya, penggemar doggy-style perlu waspada. Namun, risiko yang sama juga bisa terjadi pada posisi lain, misalnya misionaris, tetapi ketika bokong terangkat dari tempat tidur.
Posisi tersebut lebih mungkin menyebabkan masuknya udara dan dengan gerakan berulang, udara keluar dan masuk sehingga terkadang menimbulkan suara.
Namun, pada intinya, tak perlu repot-repot mencoba menghindari queefing.
"Seks adalah aktivitas yang aneh, berisik dan berantakan. Jadi tertawakan lah dan nikmati momennya," ungkap Dr. Ros.
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Vagina "Kentut" Saat Bercinta, Normalkah?")