Sering Kali Disepelekan Sejak Dini, Ternyata Ini Kebiasaan yang Bisa Jadi Penyebab Karies dan Gigi Berlubang pada Si Kecil

By Ine Yulita Sari, Sabtu, 24 Oktober 2020 | 19:35 WIB
Penyebab Karies dan Gigi Berlubang pada Anak (Jevgeni Salihhov)

Nakita.id - Gigi berlubang termasuk keluhan umum pada anak-anak.

Pasalnya, anak-anak sering kali mengkonsumsi makanan manis (seperti permen, gulali, es krim, susu) dan lupa menyikat gigi.

Baca Juga: Ngilu Gigi Berlubang Bukan Lagi Mimpi Buruk, Rutin Minum Teh Rumahan Ini Nyatanya Ampuh Atasi Kesehatan Mulut

Gejalanya adalah nyeri pada gigi (termasuk menjadi lebih sensitif), ada lubang pada gigi, dan terdapat bagian gigi yang berubah warna menjadi putih, cokelat, atau hitam.

Tak mengherankan jika pada anak-anak, gigi berlubang membuatnya rewel dan menurunkan nafsu makan.

Baca Juga: Sakit Gigi Lenyap Seketika dengan Tempurung Kelapa Hijau, Begini Cara Pakainya

Peran orangtua sebenarnya sangat penting untuk merawat dan menjaga kesehatan gigi anak.

Tak hanya bertujuan agar anak terhindar dari gigi berlubang, tapi juga memastikan anak memiliki gigi yang bersih, rapi, dan tak bau mulut.

Karies gigi atau gigi berlubang sering kali menyerang gigi Si Kecil.

Penyakit gigi ini merupakan salah satu gangguan pada mulut yang sering dialami anak-anak.

Baca Juga: Sulit Keluar Rumah di Saat Pandemi, Ini Cara Perawatan Sakit Gigi Berlubang di Rumah Tanpa Obat Dokter

“Penyebab karies pada gigi adalah makanan yang melekat pada gigi, dan ketika itu tidak dibersihkan maka bakteri akan tumbuh.

Hal itu membuat suasana mulut menjadi asam. Dan seiring berjalannya waktu, jika dibiarkan terus menerus akan terjadi karies,” jelas drg. Avianti Hartadi, Sp.KGA, dokter gigi spesialis kedokteran gigi anak di RS Pondok Indah-Pondok Indah, dalam acara Live Webinar RS Pondok Indah pada Jumat, (23/10/20).

Baca Juga: Terapi Jeruk Nipis Disebut Bisa Turunkan Risiko Berbagai Penyakit, Tapi Waspadalah dengan Efek Sampingnya

Tak hanya itu, drg. Avianti juga menjelaskan bahwa proses karies pada gigi pada awalnya terjadi pada lapisan email gigi.

“Kalau tidak dirawat, karies itu akan terus berlanjut sampai ke dentin gigi. Kalau sudah mengenai dentin gigi, biasanya anak akan merasa nyeri pada gigi ketika mengonsumsi makanan yang manis, asam, dingin, atau panas,” ujar drg. Avianti.

Ngilu pada dentin gigi lama kelamaan akan mengenai pulpa atau saraf gigi.

Dan jika sudah terkena pulpa gigi, Si Kecil biasanya akan merasa nyeri spontan.

"Meskipun sedang tidak makan. Misalnya pada malam hari, ketika sedang tidur mereka bisa nangis merasakan sakit pada gigi dan bisa sampai tidak bisa tidur lagi,” jelasnya.

Baca Juga: Lebih Berbahaya dari Gigi Berlubang, Tenyata Karang Gigi yang Kerap Dianggap Sepele Bisa Picu Penyakit Jantung dan Lainnya

Menurutnya, jika hal tersebut tidak dirawat maka bakteri yang ada di dalam gigi akan terus merusak gigi dan masuk sampai ke saluran akar.

Baca Juga: Tak Ingin Ada Plak dan Gigi Berlubang? Coba Rutin Konsumsi 4 Makanan Ini Agar Gigi Sehat Sampai Kakek-Nenek

“Kalau ini terjadi, bisa menyebabkan abses pada gigi. Abses itu berisi cairan nanah. Dan biasanya abses bisa berbentuk seperti bisul atau bengkak di area wajah,” tutupnya.

Avianti juga mengingatkan para orangtua untuk memastikan anak menyikat gigi setelah minum susu dan makan dan juga sebelum tidur.

Hal ini dikarenakan sangat penting untuk menghindari gigi berlubang pada anak.

“Kalau anak suka ngemil, sebaiknya kasih buah, sayuran, atau keju. Jika anak memaksa, kasih setelah makan siang atau 30 menit setelah makan, dan jangan lupa menyikat gigi (setelahnya),” pungkanya.