Nyaris Tewas karena Rindu Ibu, Seorang Remaja Nekat Lompat dari Jembatan karena Tak Bisa Bertemu Ibunya, Terungkap Fakta di Baliknya

By Riska Yulyana Damayanti, Selasa, 10 November 2020 | 08:00 WIB
Kisah seorang remaja yang nekat lompat dari jembatan karena rindu dengan sang ibu (freepik)

Nakita.id - Banyak orang yang ingin tinggal dan hidup bersama keluarga utuh ya.

Sayangnya, ada anak yang harus rela tinggal terpisah dengan orangtuanya.

Seperti kisah di Mojokerto seorang remaja putri nyaris tewas usai melompat dari jembatan karena merasa rindu pada ibunya.

Baca Juga: Rasakan Gelimang Harta dan Ketenaran Luar Biasa, Atta Halilintar Ungkap Pernyataan Mengejutkan Soal Bunuh Diri, Ada Apa?

Kepolisian Polsek Prajuritkulon mengungkap penyebab seorang siswi kelas XII sekolah swasta di Mojokerto yang nekat terjun dari atas Jembatan Rejoto, Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto pada Minggu kemarin (25/10/2020) pukul 18.45 WIB.

Hasil penyelidikan sesuai keterangan saksi keluarga bersangkutan sekaligus korban ini diketahui motif remaja putri melakukan percobaan bunuh diri loncat dari atas Jembatan Rejoto ke Sungai Ngotok anak kali Brantas yakni dilatarbelakangi persoalan keluarga.

Korban bernama DF (18) siswi kelas XII warga Gang Cinde, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto.

Baca Juga: Sempat Miliki Keinginan untuk Bunuh Diri, Ruben Onsu Akui Dirinya ‘Diselamatkan’ oleh Suara Dua Sosok Ini

"Jadi anak itu rupanya kangen dengan ibu kandungnya yang kini berada di Medan namun tidak kesampaian diduga yang memicu korban nekat loncat dari atas jembatan Rejoto," ungkap Kapolsek Prajurit Kulon Kompol M. Sulkan, kepada Surya.co.id (grup TribunJatim.com), Senin (26/10/2020).

Sulkan mengatakan korban putus asa lantaran keinginannya untuk mengunjungi ibunda di Medan kandas lantaran lokasinya yang berada jauh dari Kota Mojokerto.

Apalagi, korban semakin nelangsa lantaran dia sudah berulang kali menghubungi ibunya melalui sambungan telepon namun tidak terhubung.

Baca Juga: Gagal Pamit Sampai Dibully Seantero Negeri dan Ingin Bunuh Diri, Ria Ricis Kini Bagikan Kabar Dapat Surat Panggilan dari Polda: 'Mohon Doanya'

"Korban ingin mengunjungi ibunya tapi komunikasi dengan bersangkutan sudah putus dan nomor Handphone juga tidak aktif diduga mengakibatkan korban berpikiran buntu judek sehingga diduga memicu perbuatan yang mencelakai dirinya sendiri," jelasnya.

Menurut dia, korban tinggal di Kota Mojokerto bersama saudaranya yaitu adik dari kakek almarhum ayahnya yang sudah meninggal 13 tahun silam.

Sedangkan, ibunya menikah lagi dan menetap di wilayah Medan.

bunuh dirBaca Juga: Peneliti Ungkap Rutin Konsumsi Kopi Bisa Meringankan Depresi hingga Menurunkan Risiko Bunuh Diri Sebanyak 50 Persen

"Informasinya, anak ini membandingkan dengan temannya yang bisa berkumpul dengan orang tuanya sedangkan korban tidak. Korban rindu sama orang tuanya dan sempat komunikasi dengan ibunya namun sekarang sudah tidak bisa dihubungi," terangnya.

Korban sempat tidak sadarkan diri usai meloncat dari atas jembatan Rejoto ketinggian sekitar 10 meter dari dasar aliran air Sungai Ngotok.

"Korban dievakuasi di rumah sakit telah sadarkan diri yang mengalami lecet pada bagian tangan," ucap M.Sulkan.

Baca Juga: Hati-hati dengan Gangguan Psikososial! Anak-anak Bisa Rentan Kekerasan Hingga Bunuh Diri, Simak Penjelasan dan Cara Menanganinya

Ditambahkannya, korban menjalani perawatan dan diperbolehkan pulang dari Rumah Sakit Umum Daerah dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto.

korban kini diasuh oleh pihak keluarga perempuan yang berjanji menjaga dan mengawasi dia agar tidak sampai berbuat nekat mengakhiri hidupnya.

"Sudah kami serahkan bersangkutan ke keluarga perempuan yang sanggup mengawasi korban biar tidak melakukan seperti itu lagi (Percobaan bunuh diri, Red)." tandasnya.

(Artikel ini telah tayang di TribunMojokerto.com dengan judul "Siswi SMA Mojokerto Nekat Terjun dari Jembatan Rejoto, Putus Asa Tak Bisa Bertemu Ibunda di Medan")