Yang menarik adalah hanya 16 pasien atau kurang dari 6 persen yang memakai kacamata lebih dari delapan jam karena menderita rabuh jauh.Mengingat tingkat rabun jauh tampaknya jauh lebih tinggi pada populasi umum dibanding yang dirawat di bangsal Covid-19, para ahli bertanya-tanya: Bisakah kacamata melindungi seseorang agar tidak terinfeksi virus corona? "Memakai kacamata adalah hal umum bagi warga China di segala usia," tulis penulis penelitian dalam laporannya.
Baca Juga: Hidup Sehat di Tengah Pandemi Covid-19, Ini Penjelasan dari Peneliti Soal Mengapa Kita Harus Tetap Memakai Masker di Toilet Umum"Namun sejak wabah Covid-19 dikonfirmasi di Wuhan pada Desember 2019, kami mengamati hanya sedikit pasien berkacamata yang dirawat karena Covid-19," imbuh peneliti.
Meski datanya menujukkan demikian, tapi masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan dari fenomena ini.Ahli mengimbau untuk tidak terburu-buru merekomendasikan orang untuk mulai memakai pelindung mata agar bisa mengurangi risiko infeksi Covid-19.