Kabar Baik yang Diungkap Oleh Ahli, Ternyata Virus Corona Bisa Mati dengan Cara Ini

By Riska Yulyana Damayanti, Kamis, 19 November 2020 | 20:18 WIB
Ilustrasi waspada virus corona (Freepik.com)

Nakita.id - Seorang ahli akhirnya ungkap hal yang bisa membuat virus corona mati, Moms.

Hingga saat ini virus corona masih menjadi momok warga dunia ya.

Namun, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan virus corona.

Baca Juga: Semua Punya Kesempatan Sembuh dari Covid-19, Satu Pasien Sembuh Ungkap Kisah Perjuangannya Lawan Virus Corona

Dalam tayangan di kanal YouTube Official iNews (29/3/2020), drh. Indro Cahyono mulanya menyebutkan bahwa virus ini sangat mudah menyebar antar manusia.

Lebih lanjut, menurutnya orang yang meninggal saat terinfeksi Covid-19 sebelumnya telah memiliki kondisi kesehatan yang kurang baik atau ada masalah dalam kekebalan tubuhnya.

"Sebagian besar yang terinfeksi virus ini bisa sembuh dan selamat," ujarnya.

"Yang meninggal sebagian besar itu berada di dalam kelompok risiko tinggi. Berarti punya gangguan untuk memproduksi antibodi, bisa jadi karena usia, komplikasi penyakit atau sakit pernapasan bawaan," tambahnya.

Selanjutnya, drh. Indro membongkar kelemahan yang bisa membuat Covid-19 mati.

Baca Juga: Jangan Sampai Imunitas Tubuh Menurun di Tengah Pandemi, Tingkatkan dengan Olahraga dan Selalu Terapkan Protokol 3M

1. Covid-19 disebut akan hancur dengan pelarut lemak

Pemerintah saat ini menganjurkan untuk rajin mencuci tangan dan menjaga kebersihan ya.

Ternyata, sabun dan berbagai pembersih rumah tangga ampuh hancurkan virus corona, Moms.

"Kelemahannya adalah virus ini sangat mudah dihancurkan oleh berbagai pelarut lemak, termasuk sabun, semua peralatan rumah tangga bisa dipakai menghancurkan virusnya," jelas drh. Indro.

Baca Juga: Berniat Hadiri Acara Keluarga Besar di Masa Pandemi? Ini yang Perlu Dilakukan untuk Turunkan Risiko Penularan Covid-19

2. Virus corona tak bisa bertahan lama di suhu panas

"Iklim di Indonesia itu 26 - 30 derajat celsius, virus itu akan ada di udara selama maksimal 3 menit pada suhu 20 - 25 derajat (celsius). Sehingga di suhu kita, pas siang-siang, virus itu nggak akan bertahan lama dari 1 menit," ungkapnya.

Menurutnya masalah suhu ini bisa menjelaskan mengapa Italia dan New York memiliki kasus Covid-19 yang sangat banyak, karena suhu di wilayah tersebut tak seperti di Indonesia.

"Di Itali suhunya 6 derajat, sementara virus ini bisa bertahan selama 3 jam di lingkungan pada suhu 10 - 15 derajat (celsius)," tukasnya.

Baca Juga: Selain #IngatPesanIbu untuk Melakukan 3M, Jangan Lupa Hindari Kebiasaan Ini untuk Menjaga Imunitas Tubuh Selama Pandemi Covid-19

 3. Virus corona bisa dinetralkan oleh antibodi

"Virus hanya bisa dinetralkan oleh antibodi dalam tubuh kita sendiri. Dan antibodi itu akan diproduksi oleh tubuh kita selama tujuh hari sesudah paparan awal. Di hari 14 antibodinya makin banyak dan bisa menetralkan virusnya," jelas drh. Indro.

Lebih lanjut, drh. Indro menjelaskan bahwa memori antibodi soal virus ini akan tersimpan selama 30 tahun.

Sehingga jika suatu hari seseorang akan terkena Covid-19, antibodi langsung bekerja dan dalam dua hari bisa sembuh.

Yuk, cegah virus corona dengan menjaga kesehatan dan kebersihan ya, Moms.

Jangan lupa #IngatPesanIbu dengan sering mencuci tangan, menggunakan masker saat keluar rumah, dan menjaga jarak serta menjauhi kerumunan ya.

Baca Juga: Bukan 'Local Lockdown', Desa di Sleman Miliki Cara Unik dan Kreatif Untuk Cegah Penyebaran Virus Corona, Seperti Apa?