Nakita.id - Menunda menambah anak bukanlah suatu keputusan yang buruk atau egois bagi pasangan. Sebab, Moms dan Dads pasti punya banyak pertimbangan mengenai hal yang satu ini.
Misalnya saja, kesiapan anak pertama untuk menjadi kakak, kesiapan mental Moms, finansial keluarga, hingga keinginan Moms dan Dads untuk konsentrasi meraih jenjang karier atau pendidikan yang lebih tinggi lagi.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2019 menyebut bahwa rata-rata perempuan Indonesia menikah di usia 19-21 tahun, sementara laki-laki menikah di usia 22-24 tahun. Pertimbangan-pertimbangan di atas sangat wajar.
Selain itu, perencanaan kehamilan pun memang perlu dilakukan Moms dan Dads supaya keluarga menjadi lebih sehat, bahagia, dan sejahtera.
Supaya rencana menunda kehamilan berjalan lancar, pemilihan kontrasepsi perlu dipertimbangkan. Salah satu yang efektif dan praktis untuk digunakan adalah pil KB. Konsumsinya tergolong mudah serta tak memerlukan tindakan medis.
Namun, mengingat pil KB terdiri dari dua jenis yakni pil mini (mengandung satu hormon) dan pil kombinasi (mengandung hormon progesteron dan estrogen). Pemilihannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
Memilih antara pil mini dan pil kombinasi
Sama-sama bermanfaat mencegah kehamilan serta memiliki pola konsumsi yang sama, perbedaan pil mini dan pil kombinasi terletak pada kandungan hormon yang ada di dalamnya.
Baca Juga: Pusing Tentukan Kontrasepsi Pasca Persalinan Caesar? Yuk Simak Tips dari Dokter Kandungan Ini!
Dilansir dari laman Lemon Aid, pil mini hanya terdiri dari hormon tunggal, yaitu progestin. Sedangkan, sesuai namanya, pil kombinasi memiliki dua kandungan hormon estrogen dan progestin. Keduanya juga memiliki prinsip kerja yang berbeda di dalam tubuh.[1]
Pil mini bekerja dengan cara mengentalkan lendir serviks dan menyulitkan sperma untuk melewatinya. Penggunaan pil mini juga dapat menipiskan lapisan rahim, sehingga menyulitkan sel telur untuk menempel. [1]
Penggunaan pil mini juga tidak mencegah ovarium melepaskan sel telur. Inilah yang menjadi alasan mengapa konsumsinya harus dilakukan secara konsisten dan tepat waktu. Pil mini juga tidak memiliki pil plasebo. Artinya, setiap pil yang digunakan semuanya terdiri dari hormon aktif.[1]