Model penelitian yang digunakan telah dipakai untuk studi penyakit paru-paru selama lebih dari satu dekade.
Jadi, bisa jadi petunjuk bagaimana perubahan saluran pernapasan pada orang-orang yang memiliki kebiasaan merokok.
Setelah diberi paparan asap rokok, platform yang dipakai dalam penelitian juga diberi Virus Corona.
Selanjutnya, para peneliti membandingkan bagaiman kondisi platform itu dengan jenis platform lain dengan jaringan yang lebih sehat.
Hasilnya, sel dalam platform yang terpapar asap rokok dua hingga tiga kali lebih mudah terinfeksi.
Hal itu membuktikan bahwa merokok dapat memperparah infeksi Virus Corona. Protein pengantar pesan sistem imun tubuh, bernama interferon, tak mampu melakukan fungsinya secara normal.
Interferon berperan penting dalam sistem imun tubuh karena menstimulus sel yang terinfeksi untuk memprodukai protein yang mampu melawan serangan virus.
Asap rokok mampu mengurangi sistem imun sehingga virus menjadi lebih mudah menyerang tubuh.