Ingin Punya Anak Kembar Tapi Tak Ada Gen Kembar, Bisa Enggak Ya?

By Kusmiyati, Minggu, 21 Januari 2018 | 09:07 WIB
Agar hamil kembar tanpa keturunan kembar (RTimages)

Nakita.id - Keinginan memiliki anak kembar namun ragu karena tidak memiliki gen tersebut, apa bisa Moms?

Pada pasangan yang memiliki riwayat keturunan kembar, kemungkinan hamil kembar meningkat 2,5 kali lipat.

Namun, peningkatan kemungkinan ini hanya terjadi bila pada sisi istri (perempuan) terdapat garis keturunan kembar.

Bila suami (laki-laki) yang memiliki garis kembar, maka peluang untuk punya anak kembar tidak mengalami peningkatan dibanding peluang asalnya.

BACA JUGA :Menikahi Wanita Lain, 5 Aktor Bollywood ini Tak Ceraikan Istri Pertama

Hal ini karena kehamilan kembar terjadi akibat pembelahan sel telur yang pastinya berasal dari Mama.

Meski begitu, bukan berarti tanpa ada riwayat keluarga, maka otomatis kita tidak dapat memiliki anak kembar.

Atau dengan kata lain, peluang punya anak kembar tetap ada meski tak ada keturunan kembar.

Secara umum, kehamilan kembar terjadi pada satu dari 250 kehamilan.

Ada dua jenis kembar, yaitu identik dan non-identik.

BACA JUGA :Saat Pernikahan Ardina Rasti dan Dwi Andhika, MC Nyeletuk Begini yang Bikin Tamu Undangan Kaget

Kembar non-identik berasal dari dua sel telur berbeda (dyzygot/fraternal), sedangkan kembar identik berasal dari satu sel telur yang memisah (monozygot).

Yang kembar identik ini pun tidak terpengaruh oleh faktor keturunan.

Selain peluang alami ini, teori menyatakan peluang kehamilan kembar lebih besar terjadi pada perempuan usia 30-an atau 40-an yang secara hormonal tidak stabil.

BACA JUGA :Cornelia Agatha Ingin Ketemu 'MpokAlpa', Identitas Ibu yang Curhat Tak Diajak ke Mal Terungkap

Sewaktu mengalami ovulasi, bisa terjadi lebih dari satu sel telur matang yang terlepas dari indungnya di saat bersamaan.

Artinya, kehamilan kembar tanpa adanya riwayat kembar di keluarga juga sering terjadi.

Nah, sekarang bagaimana cara memperbesar peluang punya anak kembar meski Moms tak punya keturunan kembar?

1. Program bayi tabung

Obat-obatan pemicu sel telur biasa dipakai dalam usaha mendapatkan momongan, termasuk program bayi tabung.

Penggunaan obat-obatan penyubur atau hormonal ini juga menjadi salah satu cara yang ditempuh untuk mendapatkan momongan kembar.

BACA JUGA "Duh, Sikap Nia Ramadhani pada Anaknya ini Memancing Protes Warganet!

Diperkirakan, dengan obat penyubur tingkat kemungkinan hamil kembar naik hingga 10 persen.

2. Konsumsi obat penyubur

Frekuensi kehamilan kembar meningkat pada perempuan yang siklus ovulasinya diinduksi oleh penyuntikan gonadotropin, yakni hormon yang merangsang atau menstimulasi fungsi ovarium sehingga perempuan jadi lebih subur.

Sedangkan obat penyubur, seperti: klomifen sitrat atau pergonal dipakai demi meningkatkan kemungkinan mendapatkan kehamilan kembar lebih dari dua.

Konsumsi obat penyubur bertujuan agar sel telur matang dengan sempurna.

Normalnya, indung telur menghasilkan satu sel telur matang.

BACA JUGA :Jangan Biarkan Kunci Setang Motor ke Kiri Moms, Rawan Pencuri!

Namun, dengan obat penyubur, maka jumlah sel telur yang matang pada saat bersamaan bisa lebih dari satu.

Tentu saja, tidak ada usaha yang keberhasilannya bisa dijamin seratus persen.

Seperti halnya tidak semua pasangan keturunan kembar akan melahirkan anak kembar.

Begitu juga dengan stimulasi atau rangsangan melalui obat penyubur atau hormonal.

Bahkan, dua embrio yang terbentuk dalam tabung juga belum tentu keduanya sukses tumbuh menjadi janin.

Hanya memang, tingkat keberhasilan dalam mendapatkan kehamilan kembar pada bayi tabung sekitar 20 persen. Bandingkan pada kehamilan normal yang cuma 1 hingga 2 persen.

Nah, mau pilih cara yang mana untuk memperbesar peluang punya anak kembar?

Mengonsumsi obat penyubur, ikut program bayi tabung, atau menunggu peluang 1:250 itu?

BACA JUGA :Saat Pernikahan Ardina Rasti, MC Nyeletuk Begini yang Bikin Tamu Undangan Kaget