Nakita.id - Satu tahun sudah dunia dilanda pandemi Covid-19. Dan selama ini pula banyak yang mengusahakan tentang penangkal Covid-19.
Penangkal tersebut adalah vaksin.
Vaksin penangkal virus corona sudah dibuat negara-negara besar, mulai Amerika hingga Cina.
Dan di Indonesia sendiri, kita berupaya juga untuk membuat vaksin sendiri.
Sembari menunggu, kita juga memasok vaksin penangkal virus corona dari RRT, yaitu vaksin Sinovac.
Beberapa hari lalu, negara kita baru kedatangan vaksin Sinovac dari Republik Rakyat Tiongkok.
Hal ini tentunya menjadi kabar bahagia bagi kita semua.
Tapi vaksin Sinovac masih melalui tahap uji aman dari BPOM dan uji kehalalan dari MUI.
Baca Juga: Pemerintah Indonesia Akhirnya Gratiskan Vaksin Covid-19, Inilah Panduan untuk Penerima Vaksin
Setelah 2 tahap ini selesai, vaksin Sinovac siap disuntikkan.
Yang menjadi penerima pertama suntikan ini adalah presiden kita, Presiden Joko Widodo.
Selain itu, di negara New York, Amerika Serikat sudah mulai menyuntikkan vaksin Pfrizer buatan mereka.
Sebagai salah satu penerima vaksin di akhir tahun 2020, Elyse Isopo, wanita berusia 44 tahun membagikan pengalamannya.
Elyse Isopo merupakan perawat di Northwell Health di Rumah Sakit Universitas North Shore. Dan Elyse mendapatkan vaksin Pfrizer pada Senin (14/12) lalu.
"Aku sangat bahagia. Rasanya ada cahaya dan harapan. Saya tahu bahwa banyak orang lain akan divaksinasi setelah saya dan saya berharap pandemi ini akan berakhir. Segalanya membaik, dan saya sangat bahagia. Ini sangat dibutuhkan," ucap Elyse.
Elyse Isopo juga menceritakan, tak ada efek samping berarti setelah dirinya mendapatkan vaksin Pfrizer di tubuhnya.
"Secara fisik, saya merasa normal. Bidikannya sendiri bagus dan saya langsung kembali bekerja sesudahnya," ucap Elyse.
Terakhir, Elyse Isopo juga berpesan bahwa semua orang harus menerima vaksin penangkal virus corona ini.
Karena vaksin ini akan membuat virus corona berhenti, dan kita semua terhindar dari virus mematikan itu.
"Vaksin juga sangat penting. Setiap orang yang dapat menerima vaksin harus mengambil vaksin tersebut. Ada begitu banyak harapan darinya," pungkas Elyse.