Nakita.id - Hampir semua orang pernah mengalami stres. Tekanan dari pekerjaan, lingkungan yang kurang mendukung, atau kejadian-kejadian yang tidak terduga sering menjadi penyebab munculnya stres.
Namun, meski stres dikaitkan dengan kondisi mental, stres juga bisa menyerang kondisi fisik dan menimbulkan penyakit. Bahkan, beberapa riset ilmiah membuktikan stres bisa meningkatkan risiko diabetes.
Publikasi dari National Library of Medicine menyebut, rasa stres bisa memicu beberapa hormon pada tubuh yang bisa meningkatkan kadar gula darah.
Saat stres, tubuh akan melepaskan hormon kortisol dan adrenalin. Hal ini berguna untuk memberi energi tubuh untuk merespon situasi penyebab stres tersebut.
Sayangnya, hormon kortisol dan adrenalin bisa memicu resistensi insulin. Akibatnya, energi tidak bisa masuk ke dalam sel dan terjadilah penumpukan kadar gula dalam darah.
Diabetes juga memicu stres
Namun sebaliknya, diabetes juga seringkali menjadi pemicu stres. Sebab, menderita diabetes membuat kita harus ekstra hati-hati dalam memilih makanan. Selain itu, kita perlu mengontrol aktivitas sedemikian rupa.
Beberapa orang khawatir akan komplikasi yang mungkin terjadi atau merasa menyesal karena tidak bisa mengelola gejala diabetes dengan baik.
Perasaan kewalahan ini juga bisa menjadi lebih buruk saat Moms merasa sangat stres. Akhirnya, hal ini hanya akan memperburuk kondisi tubuh.
Baca Juga: Jadi Salah Satu Komorbid, Diabetes Dapat Dikelola dengan Pola Hidup Ini
Berdasarkan rekomendasi American Diabetes Association, mereka yang memiliki gejala diabetes harus menjaga kondisi fisik dan mental dengan baik. Pasalnya, rasa stres bisa menjadi penyumbang risiko munculnya diabetes dan memicu komplikasi serius.