Varian Baru Virus Corona Disebut-sebut Lebih Berbahaya, Jangan Panik, Begini Cara Mencegahnya Supaya Tidak Tertular

By Ratnaningtyas Winahyu, Jumat, 25 Desember 2020 | 11:46 WIB
Varian baru virus corona muncul (Pixabay.com)

Varian Baru Virus Corona Disebut-sebut Lebih Berbahaya, Jangan Panik, Begini Cara Mencegahnya Supaya Tidak Tertular

Nakita.id – Varian baru virus corona mulai muncul, begini cara mencegahnya.

Sudah satu tahun lebih pandemi Covid-19 melanda dunia.

Bukan cuma kasus aktif yang kian bertambah, korban demi korban pun masih terus berjatuhan.

Ironisnya, di saat pandemi belum juga berakhir, mendadak beredar kabar bahwa negara Inggris menemukan adanya varian baru virus corona.

Baca Juga: Dewi Perssik Terinfeksi Virus Corona dengan Bercak-bercak Merah, Beginilah Tanda-tanda Ruam Kulit Akibat Covid-19 Seperti Sang Biduan

Setidaknya, delapan negara lain pun telah melaporkan adanya temuan varian baru virus corona yang muncul di negaranya.

Negara-negara tersebut yakni, Irlandia Utara, Isreal, Singapura, Denmark, Belanda, Australia, Italia, Gibraltar, dan diduga juga muncul di Perancis, dan Afrika Selatan.

Lebih parahnya lagi, varian baru virus corona ini bahkan disebut-sebut jauh lebih berbahaya.

Lantas, kira-kira bagaimana ya cara mencegah tertular varian baru virus corona ini?

Baca Juga: Cegah Penularan Covid-19 pada Ibu Hamil, Berikut Sederet Hal yang Wajib Moms Lakukan Sebagai Tindakan Pencegahan

Melansir dari Kompas.com, Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Pembangunan dan Pembiayaan Kesehatan dr Alexander K Ginting mengatakan, semua orang berpotensi terinfeksi virus corona jenis baru yang telah bermutasi.

Ia menegaskan, infeksi tersebut banyak tercatat pada orang usia dewasa muda.

"Semua orang berpotensi, bahkan laporannya banyak ditemukan pada usia dewasa muda, lebih virulen," ujar Alexander saat dihubungi Kompas.com, Kamis (24/12/2020).

Meski begitu, Alexander mengatakan, ada sejumlah tips yang dapat dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat agar terhindar dari penularan virus ini.

Baca Juga: Siapa Sangka? Ternyata Ini Manfaat Makan Buah Markisa di Tengah Pandemi Covid-19

"Pencegahannya bisa dengan contact tracing, karantina, isolasi, menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, serta dengan iman, aman, dan imun," lanjutnya.

Seperti yang telah diwartakan oleh Kompas.com (28/9/2020), pelacakan kontak atau contact tracing merupakan proses mengidentifikasi, menilai, dan mengelola orang-orang yang telah terpapar suatu penyakit untuk mencegah penularan lebih lanjut.

Adapun orang-orang ini adalah mereka yang termasuk kontak erat.

WHO mendefinisikan "kontak" sebagai setiap orang yang berkontak langsung atau berada dalam jarak 1 meter selama setidaknya 15 menit dengan sesorang yang terinfeksi virus Covid-19, meski tidak bergejala.

Baca Juga: Berbagai Gejala Covid-19 Ini Bisa Muncul Tanpa Disadari, Berikut Langkah yang Harus Dilakukan Jika Merasakannya

"Kontak" harus tetap dalam karantina mandiri selama periode pemantauan 14 hari untuk membatasi kemungkinan orang lain terinfeksi berjaga-jaga jika kontak tersebut sakit.

Menurut WHO, ketika diterapkan secara sistematis, pelacakan kontak akan menutus rantai penularan, yang artinya penularan virus dapat dihentikan.

Untuk fokus pelacakan dilakukan pada kontak yang rentan, antara lain kontak rumah tangga, petugas kesehatan, tempat tertutup yang berisiko tinggi (seperti asrama, panti, rumah perawatan, dan fasilitas berjangka panjang lainnya).

Selain dengan contact tracing, menjaga kekebalan tubuh terutama untuk mereka yang telah lansia sangatlah penting.

Pasalnya, berdasarkan pemberitaan Kompas.com (24/4/2020), orang berusia lanjut cenderung rentan terhadap infeksi Covid-19.

Baca Juga: Apakah Ibu Hamil dan Menyusui Boleh Mendapatkan Vaksin Covid-19? Simak Penjelasannya

Sebab, sistem kekebalan tubuh bekerja maksimal ketika kita berada di usia produktif dan menurun seiring bertambahnya usia.

Tak hanya itu, usia imunologis beberapa orang juga berbeda-beda.

Beberapa orang memiliki sistem kekebalan tubuh yang serupa dengan kelompok usia mereka, tetapi ada pula yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang berbeda dengan kelompok usianya.

Kendati demikian, ada beberapa orang positif Covid-19 yang masih berusia muda mengalami komplikasi lebih serius dari mereka yang lansia.

Nah, itu dia cara agar terhindar dari varian baru virus corona. Jangan lupa dipraktikkan, ya!

Baca Juga: Jangan Sampai Kecolongan, Waspada Gejala Covid-19 pada Anak, Kenali Tanda-tanda Berikut Ini

#NakitaCovid-19

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ramai soal Varian Baru Virus Corona, Bagaimana Upaya Pencegahan agar Tidak Tertular?".