Petugas Temukan Potongan Tubuh, Pria Ini Ceritakan Satu Keluarganya Jadi Penumpang Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang Jatuh, 'Saya Udah Enggak Punya Siapa-siapa Lagi'
Nakita.id - Beberapa saat lalu ada keluarga korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air yang angkat bicara.
Hingga saat ini petugas telah menemukan berbagai serpihan pesawat dan benda-benda yang diduga milik penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Melansir dari Kompas.com, petugas telah menemukan beberapa benda yang diduga dari kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Benda yang dimaksud seperti kabel, pecahan ban, serpihan pesawat dan pakaian anak.
Tak hanya itu, petugas telah menemukan potongan tubuh yang diduga penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ182.
"Potongan tubuh korban itu di balik bagian badan pesawat. Puing badan pesawat ada di bawah laut," ujar salah satu penyelam Kopaska TNI AL di tengah perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu.
Pihak keluarga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sudah banyak yang berdatangan ke Bandara Soekarno Hatta untuk mencari informasi terkait keluarga mereka yang menjadi penumpang pesawat naas tersebut.
Salah satu pria bernamanya Irfansyah mau bercerita soal keluarganya yang menjadi penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 itu.
"Dalam pesawat itu ada orangtua saya, ada bapak saya, ada ibu saya, ada adik saya, ada ponakan saya dua orang," jelas Irfansyah dilansir dari kanal YouTube Intens Investigasi (10/1/2021).
Katanya, dirinya lah yang mengantarkan kedua orangtuanya ke bandara sehingga ia yakin keluarganya ikut dalam penerbangan tersebut.
"Saya sendiri yang anter ke bandara, check in kan bagasi segala macem," jelasnya.
Diceritakan, keluarganya tersebut baru saja mengunjunginya di Bandung dan tinggal selama tiga minggu untuk berlibur.
Sebelum pergi, Ifansyah bercerita soal hal aneh yang tak biasanya dilakukan oleh sang ayah.
Katanya, biasanya sang ayah tak pernah menggabungkan salat, namun saat itu orantuanya tersebut ingin menjamak ibadah.
"Orangtua saya kan, ayah saya nggak pernah mau jamak solat. Tiba-tiba hari itu dia nanya saya 'Fan bapak boleh nggak jamak, antara zuhur ama ashar?', saya bilang 'boleh pak, kan Bapak nggak tahu nyampenya jam berapa, bapak nggak tahu mau ke mana dulu' itu kata-kata saya yang keluar," jelas Irfansyah.
"Qadarullah ternyata beliau untungnya sudah salat dan udah jamak, dan saya dapet info pesawatnya jatuh," sambungnya.
Irfansyah pun menangis karena kini ia merasa tak punya siapa-siapa lagi karena kedua orangtuanya dan adik satu-satunya diduga menjadi korban kecelakaan pesawat Sriwijaya air.
"Saya dua bersaudara, udah nggak ada siapa-siapa lagi. Bapak, ibu adek, adek saya itu lagi hamil lima bulan. Suaminya nunggu di Pontianak, sampe sekarang kita nggak tahu kabarnya, sekarang saya tinggal pasrah kepada Allah," ujar Irfansyah sembari menahan tangis.