Katanya, biasanya sang ayah tak pernah menggabungkan salat, namun saat itu orantuanya tersebut ingin menjamak ibadah.
"Orangtua saya kan, ayah saya nggak pernah mau jamak solat. Tiba-tiba hari itu dia nanya saya 'Fan bapak boleh nggak jamak, antara zuhur ama ashar?', saya bilang 'boleh pak, kan Bapak nggak tahu nyampenya jam berapa, bapak nggak tahu mau ke mana dulu' itu kata-kata saya yang keluar," jelas Irfansyah.
"Qadarullah ternyata beliau untungnya sudah salat dan udah jamak, dan saya dapet info pesawatnya jatuh," sambungnya.
Irfansyah pun menangis karena kini ia merasa tak punya siapa-siapa lagi karena kedua orangtuanya dan adik satu-satunya diduga menjadi korban kecelakaan pesawat Sriwijaya air.
"Saya dua bersaudara, udah nggak ada siapa-siapa lagi. Bapak, ibu adek, adek saya itu lagi hamil lima bulan. Suaminya nunggu di Pontianak, sampe sekarang kita nggak tahu kabarnya, sekarang saya tinggal pasrah kepada Allah," ujar Irfansyah sembari menahan tangis.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | YouTube,kompas |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Rachel Anastasia Agustina |
KOMENTAR