Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air Bikin Kaca Rumah Bergetar, Wanita Ini Bongkar Permintaan Terakhir Kakaknya Sebelum Naik Pesawat Sriwijaya Air

By Riska Yulyana Damayanti, Senin, 11 Januari 2021 | 18:00 WIB
Ilustrasi pesawat Sriwijaya Air (Pixabay.com / rauschenberger)

Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air Bikin Kaca Rumah Bergetar, Wanita Ini Bongkar Permintaan Terakhir Kakaknya Sebelum Naik Pesawat Sriwijaya Air

Nakita.id - Berbagai fakta soal kecelakaan pesawat Sriwijaya Air perlahan terungkap.

Ternyata suara pesawat  Sriwijaya Air yang jatuh tersebut membuat warga yang mendengarnya kaget.

Seperti yang diungkapkan oleh warga di pulau Lancah, Junaenah.

Penduduk Pulau Lancang, pada sekitar pukul 14.40 WIB, mengaku kaget karena mendengar suara bagaikan petir besar di tengah hujan lebat.

Suara itu bahkan menggetarkan kaca-kaca di jendela rumah penduduk.

Baca Juga: Menahan Tangis, Pria Ini Ceritakan Satu Keluarganya Jadi Penumpang Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang Jatuh, 'Saya Udah Enggak Punya Siapa-siapa Lagi'

"Hari itu hujan campur angin kencang, tiba-tiba ada suara ''duar...'' terdengar keras sekali sampai rumah (kaca rumah) bergetar," kata Junaenah (40) warga Pulau Lancang, kepada kantor berita Antara, Minggu petang kemarin, dilansir dari Kompas.com.

Junaenah mengaku kaget usai mendengar ledakan tersebut, suaranya katanya bak bom yang meledak.

"Pas dengar saya kaget 'Ya Allah, suara apa itu', karena besar sekali seperti bom. Tapi saya dan anak-anak tidak keluar karena saya kira hanya petir di tengah hujan," kata Junaenah yang jarak rumahnya dari bibir pantai hanya sekitar 200 meter tersebut.

Baca Juga: Insiden Pesawat Sriwijaya Air Menyisakan Kisah Menyayat Hati, Ibunda Pramugari Grislend dengan Suara Bergetar Berharap Anaknya Lakukan Hal Ini

Sisi lain, dari jatuhnya pesawat Sriwijaya Air menyisakan kisah duka.

Seorang warga Pangkal Pinang, Bangka Belitung, Rapin menceritakan permintaan terakhir kakaknya sebelum bertolak ke Kalimantan Barat.

Dilansir dari TribunPontianak.co.id, Rapin bercerita bahwa kakaknya yang bernama Rosi Wahyuni bertolak ke Pontianak bersama anak, Rizki Wahyudi, menantunya Indah Halimah Putri dan cucunya yang bernama Arkana Wahyudi serta kerabat lainnya bernama Nabila Anjani.

Baca Juga: Buat Penggemar Tak Percaya, YouTuber Kondang Ini Masuk Daftar Penumpang yang Jadi Korban Insiden Pesawat Sriwijaya Air, Sempat Tulis Pesan Perpisahan Begini

Mulanya Rosi dijemput oleh anak, menantu dan cucunya di Pangkal Pinang.

Diceritakan, dari Pangkal Pinang, mereka berencana menuju ke Kalimantan Barat.

Namun berhubung biaya tes swab PCR mahal, akhirnya mereka memutuskan untuk tes di Jakarta.

Baca Juga: Banyak Doa Mengalir, Arie Untung Ceritakan Sosok Kapten Afwan Pilot Sriwijaya Air SJ 182: Kalau Mau Terbang Lari Dulu ke Musala untuk Salat

Rapin bercerita pula soal pesan yang disampaikan oleh kakaknya.

Katanya, Rosi ingin tinggal bersama anaknya Rizki di Ketapang, Kalimantan Barat.

Ketika itu, Rosi sempat menyebutkan tidak akan pernah pulang lagi ke Bangka dan ingin tinggal selamanya di Kalimantan bersama Rizki.

Baca Juga: Kabar Terbaru, Lokasi Black Box Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Sudah Ditemukan

"Sekarang kata-kata itu baru terkenang, ibu Rosi pernah bilang tidak akan pulang lagi ke Bangka akan tinggal di sana selamanya,'' katanya.

''Kalaupun dia meninggal ia tak ingin dibawa pulang ke Bangka, minta dikuburkan di Kalimantan saja. Baru sekarang kepikir dengan kata-kata itu," sambungnya.

Baca Juga: 'Tunggu Apih Ya Sayangku' Jadi Pesan Terakhir Awak Kabin Sriwijaya Air SJ 182 Kepada Istrinya yang Juga Berprofesi Sebagai Pramugari