Nakita.id.- Setelah sukses dengan perawatan lewat botox, filler wajah dan operasi plastik, Ahli Kulit Khusus Kosmetik, Dr. Murad Alam telah menambahkan pengobatan antipenuaan baru yang murah dan tidak memerlukan jarum, yaitu : yoga wajah.
Untuk mendukung temuannya, Alam mengumpulkan sekelompok kecil perempuan di atas 30 tahun untuk mengukur perbaikan dalam penampilan wajah.
Mereka diwajibkan melakukan latihan pengencangan wajah dengan teknik yoga wajah, 30 menit setiap hari selama delapan minggu.
Hasilnya cukup mengejutkan Alam yang juga Wakil Ketua dan Profesor Dermatologi di Northwestern Feinberg School of Medicine di Chicago.
BACA JUGA: Hati-Hati Moms! Hindari Makan 6 Buah Ini di Pagi Hari Bisa Bahaya
"Hasilnya sungguh mengejutkan karena lebih kuat dari perkiraan saya. Ini benar-benar memberikan win solution untuk pasien."
Peserta termasuk 27 wanita berusia antara 35 dan 65, meski hanya 16 yang menyelesaikan waktu percobaan secara penuh.
Latihan pengencangan wajah lewat yoga wajah dimulai dengan dua sesi pelatihan latihan otot selama 90 menit yang dipimpin oleh Gary Sikorski dari Happy Face Yoga di Providence, Rhode Island.
Peserta belajar melakukan push up pipi dan penghilang kantong mata, di antara latihan lainnya. Latihan juga dilanjutkan di rumah
Ahli dermatologi yang melihat foto-foto sebelum dan sesudah untuk melihat perbaikan pada pipi bagian atas dan kepadatan pipi yang lebih rendah.
Hasilnya, peserta secara signifikan kelihatan lebih muda pada akhirnya daripada di awal. Perkiraan rata-rata usia turun hampir tiga tahun, misalnya dari usia 51 tahun tampak seperti 48 tahun.
Di akhir studi, peserta juga mengaku dan menilai diri mereka lebih puas dengan penampilan wajah mereka.
Alam dan rekannya kemudian melaporkan temuan ini ke jurnal JAMA Dermatology.
BACA JUGA:Minum Air saat Perut Kosong Setelah Bangun Tidur, Rasakan Manfaatnya
"Sekarang ada beberapa bukti bahwa latihan wajah dapat memperbaiki penampilan wajah dan mengurangi beberapa tanda penuaan yang terlihat," kata Alam.
"Dengan asumsi temuan yang kemudian dikonfirmasi dalam penelitian/studi yang lebih besar dan komprehensif, para perempuan sekarang memiliki cara yang murah dan tidak beracun untuk terlihat lebih muda atau untuk menambah perawatan kosmetik atau anti-penuaan lainnya yang mungkin mereka cari."
Latihan memperbesar dan memperkuat otot wajah untuk menguatkan dan memberi rona pada wajah, memberikan penampilan lebih muda seperti kulit yang lebih halus, pipi yang kencang dan kelopak mata terangkat.
BACA JUGA: 7 Makanan Meski Dikonsumsi Banyak Tapi Tidak Bikin Berat Badan Naik
Namun tampaknya tidak semua ahli dermatologi bergegas mempromosikan video atau latihan.
Dr. John Chi, Ahli Bedah Plastik dan Profesor di Washington University School of Medicine di St. Louis, Missouri, mengatakan bahwa penelitian tersebut menimbulkan lebih banyak pertanyaan bagi para konsumennya.
"Juri masih belum mengetahui apakah yoga wajah efektif dalam menunda tanda-tanda penuaan," katanya melalui email.
Chi, yang tidak terlibat dengan penelitian tersebut, mengatakan bahwa dia akan merekomendasikan yoga wajah kepada pasien untuk tujuan santai dan relaksasi, namun tidak untuk tujuan peremajaan wajah.
"Sementara premis latihan wajah untuk memperbaiki penampilan wajah atau tanda penuaan kembali adalah hal yang menarik, tapi masih sedikit bukti untuk menunjukkan manfaat ini," katanya.
BACA JUGA: Ini 5 Dampak Buruk Bila Berat Badan Turun yang Jarang Diungkap!
Chi mengatakan bahwa yoga wajah belum pernah diteliti dalam penelitian yang lebih ilmiah.
Ketika ditanya apakah prosedur seperti facelift, Botox dan filler telah diperiksa dengan ketat dalam penelitian yang ilmiah, Chi menjawab;
"Pertanyaan bagus. Upaya untuk melakukannya telah dilakukan dalam literatur ilmiah dengan tingkat akurasi ilmiah yang lebih beragam."
Alam setuju bahwa studinya menimbulkan pertanyaan penelitian tambahan, seperti apakah latihan akan sesuai untuk pria dan berapa banyak waktu yang dibutuhkan orang untuk melakukan latihan agar efektif mereka efektif.
Alam mengaku, dia ingin melihat sebuah studi yang lebih besar yang lebih banyak melibatkan para ahli dermatologi. (*)