Kerap Tak Disadari Para Orang Tua, Ini Penyebab Demam Pada Bayi Baru Lahir yang Harus Diwaspadai

By Cecilia Ardisty, Selasa, 26 Januari 2021 | 12:45 WIB
Yuk kenali masalah kesehatan pada bayi baru lahir yaitu demam (freepik)

dr. Ellen Wijaya, Sp.A, Dokter Spesialis Anak yang berpraktik di RS Pondok Indah - Puri Indah

"Sebaiknya tidak menggunakan perabaan tangan, karena sifatnya sangat subjektif, apalagi kalau tangan kita sedang dingin atau panas maka sangat tidak akurat.

Jadi gunakanlah thermometer jika memang suhu di atas 38 derajat celcius maka bisa disebut dengan demam," paparnya.

Sementara, saat diwawancarai pada Sabtu (23/1/2021), dr. Reza Abdussalam, Sp.A, Dokter Spesialis Anak yang berpraktik di RSIA Brawijaya Antasari menjelaskan gejala demam yang patut diwaspadai.

dr. Reza Abdussalam, Sp.A, Dokter Spesialis Anak yang berpraktik di RSIA Brawijaya Antasari

"Demam pada bayi merupakan kondisi umum di mana mengindikasikan bahwa tubuhnya sedang usaha melawan infeksi dan tanda adanya fungsi terhadap kekebalan tubuh," jelas dokter Reza.

Dokter Reza menambahkan setelah tahu anak demam perlu evaluasi gejala lain, apakah anak ada gejala seperti tidak mau menyusu, sulit tidur, rewel, dan tidak aktif yang harus diwaspadai.

Baca Juga: Kabar Terbaru, Kini Mata Merah hingga Masalah Pencernaan juga Termasuk dalam Daftar Gejala Covid-19

dr. Imelda Pingkan M, Sp. A, Dokter Anak yang berpraktik di Columbia Asia Hospital Pulomas

Di sisi lain, saat diwawancarai pada Jumat (22/1/2021), dr. Imelda Pingkan M, Sp.A, Dokter Anak yang berpraktik di Columbia Asia Hospital Pulomas, juga menjelaskan penyebab demam pada bayi baru lahir

"Bayi dikatakan demam bila suhu retal lebih dari 38 derajat celcius atau beberapa literatur menyebutkan di atas 37,8 derajat celcius," kata dokter Pingkan.

Dokter Pingkan mengatakan sebenarnya demam merupakan reaksi normal tubuh yang bermanfaat melawan kuman, sehingga kadang-kadang demam sangat dibutuhkan tubuh saat ada kuman yang masuk.

Baca Juga: Bukan Lagi Demam atau Sesak Napas, Cegukan Kini Jadi Gejala Baru Pasien Positif Covid-19