Selain Pemberian Makanan Pendamping Ternyata Hal Ini Juga Menyebabkan Bayi Konstipasi

By Cecilia Ardisty, Kamis, 28 Januari 2021 | 14:25 WIB
Konstipasi pada bayi dimulai saat pemberian makanan pendamping (freepik)

Nakita.id - Tak bisa dipungkiri bayi yang mengalami konstipasi terkadang membuat Moms dan Dads panik.

Tetapi sebaiknya Moms dan Dads tidak perlu panik pada masalah kesehatan bayi yang satu ini justru mengenali konstipasi pada bayi.

Dalam artikel ini, Nakita.id telah mewawancarai dokter spesialis anak untuk membahas konstipasi pada bayi.

Baca Juga: Diare dan Sembelit Pada Bayi MPASI: Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya, Ada Rekomendasi Makanannya Juga

Apa itu konstipasi?

Konstipasi pada bayi membuat Moms dan Dads panik sehingga tidak tahu harus melakukan apa.

Namun dengan mengenal masalah kesehatan bayi ini, Moms dan Dads bisa lebih tenang dalam merawat Si Kecil.

Saat diwawancarai Nakita.id, pada Kamis (21/1/2021), Dr. dr. Muzal Kadim, Sp.A (K), Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastroenterologi Hepatologi yang berpraktik di RS Pondok Indah - Pondok Indah, menjelaskan definisi konstipasi.

Baca Juga: Biasa Dibuang, Biji Nangka Ternyata Punya Sederet Manfaat Buat Tubuh dari Atasi Keriput hingga Anemia

Dr. dr. Muzal Kadim, Sp.A (K), Dokter Spesialis

Dokter Muzal mengatakan konstipasi adalah gangguan buang air besar atau sembelit dan bisa keras.

"Konstipasi adalah gangguan buang air besar atau sembelit jadi nama gampangnya susah buang air besar.

Hal ini bisa keras, bisa frekuensinya misalnya 3 sampai 5 hari sekali," jelas dokter Muzal.

Baca Juga: Frekuensi BAB Bayi 6 Bulan Tak Sesuai Batas Normal? Waspada Moms, Bisa Jadi Si Kecil Idap Penyakit Ini

dr. Reza Abdussalam, Sp.A, Dokter Spesialis Anak yang berpraktik di RSIA Brawijaya Antasari

Di sisi lain, ketika diwawancarai Nakita.id pada Sabtu (23/1/2021), dr. Reza Abdussalam, Sp.A, Dokter Spesialis Anak yang berpraktik di RSIA Brawijaya Antasari, menjelaskan definisi konstipasi.

"Konstipasi adalah ketidakmampuan untuk melakukan evakuasi tinja secara sempurna di mana terjamin dari berkurangnya frekuensi pup dari biasanya.

Di mana juga ada kejadian fesesnya lebih keras dan besar jadi nyeri," papar dokter Reza.

Baca Juga: Jangan Anggap Sepele Bila Frekuensi BAB Bayi 2 Bulan Tidak Normal, Beberapa Hal Berikut Ini Mungkin Jadi Penyebabnya!

Sementara, saat diwawancarai Nakita.id pada Jumat (22/1/2021), dr. Imelda Pingkan M, Sp.A, Dokter Anak yang berpraktik di Columbia Asia Hospital Pulomas, menjelaskan apa itu konstipasi.

"Konstipasi merupakan ketidakmampuan melakukan pengeluaran tinja secara sempurna yang tercermin dari berkurangnya frekuensi berhajat dari biasanya dan diikuti dengan tinja yang lebih keras, lebih besar, dan nyeri dibandingkan sebelumnya," ucap dokter Pingkan.

dr. Imelda Pingkan M, Sp. A, Dokter Anak yang berpraktik di Columbia Asia Hospital Pulomas

Penyebab konstipasi 

Dokter Muzal mengatakan konstipasi pada bayi biasa mulai pada saat pemberian makanan tambahan.

"Pemberian makanan padat pertama itu sering ada penyesuaian, ususnya itu mungkin belum terlalu siap sehingga terjadi konstipasi," kata dokter Muzal.

Di samping itu, dokter Reza mengatakan kita harus membedakan penyebab konstipasi gara-gara organik dan fungsional.

"Konstipasi organik biasanya ada masalah di organ. Biasanya sudah terlihat sejak bayi baru lahir di mana terjadi keterlambatan pengeluaran meconium.

Bayi idealnya keluar BAB atau meconium berwarna hitam adalah kalau bisa di bawah 48 jam. Kalau terjadi keterlambatan dari 48 jam kita bisa pikirkan ada gejala masalah di organnya.

Baca Juga: Jangan Sampai Kecolongan, Berikut Tanda-tanda Bayi Susah BAB yang Harus Moms Tahu

Kedua, penyebab konstipasi paling banyak adalah fungsional. Jadi penyebabnya ada riwayat trauma pada saat dia BAB," jelas dokter Reza.

Riwayat trauma ini menurut dokter Pingkan karena rasa yang tidak nyaman saat buang air besar dan rasa nyeri saat BAB.

"Anak-anak memiliki riwayat trauma yaitu rasa yang tidak nyaman waktu buang air besar dan karena waktu BAB terasa nyeri, anak punya tinja yang keras, itu juga menyebabkan anak itu menjadi konstipasi," papar dokter Pingkan.

Dokter Pingkan juga menyebutkan toilet fobia juga menyebabkan bayi terkena konstipasi.

"Seringkali ibu mengatakan jorok, ada kecoa, atau bau-bau lain sehingga anak-anak saat masuk ke dalam toilet merasa tidak nyaman dan keadaan itu juga menyebabkan anak konstipasi," ujar dokter Pingkan.

Baca Juga: Tya Ariestya Ngaku BAB Tak Lancar Usai Jalani Diet Meski Berhasil Turunkan Puluhan Kilo, Dokter Ungkap Penyebanya