Hasil Penelitian: Rutin Makan Jamur Cegah Penuaan Dini

By Soesanti Harini Hartono, Sabtu, 27 Januari 2018 | 20:15 WIB
Jamur banyak mengandung ergothioneine dan glutathione tingkat tinggi, keduanya merupakan zat antioksidan penting. ()

Nakita.id.- Moms suka makan jamur? Ini ada kabar baik, sebuah studi baru menemukan bahwa beberapa jamur yang jadi favorit untuk dikonsumsi mungkin memiliki kandungan antioksidan yang tinggi yang berhubungan dengan manfaat anti-penuaan.

Para peneliti menemukan bahwa beberapa jamur yang jadi favorit untuk dikonsumsi mungkin memiliki kandungan antioksidan yang tinggi yang berhubungan dengan manfaat anti-penuaan.

Ilmuwan di Pennsylvania State University, Amerika Serikat, menganalisis komposisi kimia dari berbagai jenis jamur.

Mereka kemudian menemukan bahwa kumpulan jamur tersebut banyak mengandung ergothioneine dan glutathione tingkat tinggi, keduanya merupakan zat antioksidan penting.

"Apa yang kami temukan, tanpa diragukan lagi, jamur merupakan sumber makanan tertinggi dari kedua antioksidan ini sekaligus, dan beberapa jenis benar-benar memiliki keduanya," kata pemimpin tim, Robert Beelman, dalam unggahan resmi universitas.

BACA JUGA: Mudah, Begini Cara Meredakan Amandel Secara Alami Tanpa Ke Dokter

Telah diterima secara luas bahwa proses kimiawi tubuh mengubah makanan menjadi energi menghasilkan radikal bebas, yang dapat menyebabkan kerusakan pada sel, protein, dan DNA, para periset menjelaskan.

Pada akhirnya, akumulasi radikal bebas dapat menyebabkan penyakit kronis, seperti kanker, penyakit jantung koroner, dan Alzheimer. Zat ergothioneine dan glutathione dapat membantu mengendalikan radikal bebas tersebut.

Beelman dan timnya menemukan bahwa jumlah antioksidan pada spesies tertentu bervariasi.

Dari 13 sampel spesies, jamur porcini, yang merupakan varietas liar, mengandung ergothioneine dan glutathione paling tinggi.

"Spesies ini sangat populer di Italia di mana pencariannya telah menjadi hobi nasional," kata Beelman.

Sementara itu, beberapa jenis jamur kebun, seperti jamur kancing, memiliki lebih sedikit antioksidan, meski tetap lebih banyak daripada kebanyakan bahan makanan.