Inilah Peran Moms dan Dads Dalam Proses Pemulihan Pasca Persalinan Versi Kolaborasi Sonora Parenting dan Nakita.id

By Gabriela Stefani, Jumat, 19 Februari 2021 | 14:15 WIB
Peran Moms dan Dads dalam pemulihan pasca persalinan (Freepik)

Nakita.id - Proses pemulihan pasca persalinan ternyata tak hanya dilakukan oleh Moms, tetapi Dads juga punya peran penting loh.

Terkadang ketika bayi sudah lahir, fokus orangtua langsung kepada bayi seutuhnya.

Padahal di samping itu, pemulihan pasca persalinan untuk Moms juga dibutuhkan.

Hal itu karena setelah persalinan, Moms juga masih harus berjuang dalam hal penyembuhan luka hingga mengontrol emosinya.

Baca Juga: Sulit BAB Setelah Lahiran? Begini Cara BAB Setelah Melahirkan Normal dengan Jahitan Agar Tetap Aman dan Nyaman Tanpa Rasa Sakit

Kalau berbicara soal persalinan, memanglah Moms punya peran besar dalam melahirkan Si Kecil.

Tetapi perlu diketahui bahwa pemulihan pasca persalinan juga perlu dilakukan oleh Dads.

Dalam acara kolaborasi Sorona Parenting dan Nakita.id: 'pemulihan pasca persalinan', dokter spesialis kandungan dr. Ruswantriani, Sp.OG membagikan peran Moms dan Dads dalam proses pemulihan pasca persalinan.

Peran Moms dalam pemulihan pasca persalinan

Setelah melahirkan, masalah yang paling banyak dialami Moms yaitu nyeri setelah persalinan.

dr. Ruswantriani menyebutkan bahwa ambang nyeri setiap Moms berbeda-beda sehingga waktu penyembuhan nyerinya juga berbeda-beda.

Umumnya dokter kandungan akan meresepkan obat penahan nyeri setelah pulang dari rumah sakit.

Tetapi selain obat, dr. Ruswantriani juga menyebutkan meredakan nyeri setelah persalinan bisa dikompres atau duduk di atas bantal.

"Nyeri di luka jaitan biasanya kadang-kadang minggu awal merah bengkak itu bisa melakukan hal-hal simple kompres, duduk di atas bantal, rendam di air hangat, atau kalau dia lebih nyaman dengan air dingin it's oke," jelas dokter kandungan yang praktik di RSIA Bunda Jakarta tersebut.

Baca Juga: Baru Saja Melahirkan Caesar Seperti Irish Bella? Ini 4 Cara Agar Luka Jahitan Cepat Kering

Rasa nyeri di perut saat menyusui juga kerap terjadi karena ada hormon oksitosin yang dilepas agar ASI lebih lancar sehingga rahim berkontraksi.

"Oksitosin salah satunya adalah membuat rahim menjadi keras yang fungsinya adalah supaya tidak terjadi pendarahan yang banyak dari jalan lahir," jelas dr. Ruswantriani.

Pemulihan pasca persalinan lain yang bisa dilakukan yaitu merawat area kewanitaan agar tetap bersih.

"Ganti pembalut sesering mungkin biasanya 3-4 jam sekali atau setiap habis buang air kecil luka pasti akan baik kok," lanjutnya.

Pemulihan pasca persalinan juga bisa dilakukan olahraga ringan seperti stratching karena menysui kerap membuat Moms sakit punggung.

Sementara untuk olahraga yang lebih berat seperti kardio dan lainnya dianjurkan 3 bulan setelah persalinan. 

Peran Dads dalam pemulihan pasca persalinan

Tak hanya Moms, Dads juga butuh berperan dalam pemulihan pasca persalinan.

"Untuk anak pertama support system penting sekali terutama dari suami karena memang terjadi perubahan secara hormonal, terjadi perubahan lonjakan hormonal," jelas dr. Ruswantriani.

Lonjakan hormonal tersebut akan membuat Moms menjadi kehilangan nafsu makan, sedih, hingga ikut menangis ketika Si Kecil menangis.

Apalagi kalau Moms mengalami masalah lain seperti kurang tidur hingga payudra lecet.

"Dia (Dads) bisa membantu misalnya istrinya habis menyusui dia bisa membantu menyendawakan, bisa bantu ganti popok, atau kadang-kadang ada beberapa pasangan mau istrinya lebih cukup istirahat," jelasnya.

Baca Juga: Bukan Diet Ketat, Ini 4 Cara Cepat Menurunkan Berat Badan Alami Setelah Melahirkan Tanpa Ganggu Produksi ASI

Dads bisa meminta Moms untuk memompa ASI sebelum tidur sehingga saat Si Kecil terbangun di malam hari Dads bisa memberikan minum tanpa harus membangunkan Moms.

"Pekerjaan rumah harus dibantu membersihkan rumah, mencuci, cucian popok pasti banyak disitulah peran daripada suami," jelasnya.

Dads juga harus mewaspadai gejala baby blues yang kerap menimpa para ibu yang baru saja melahirkan.

"Tidak ada terapi untuk baby blues, yang dianjurkan psikoterapi adalah ditemani dari orang terdekat supaya gak merasa sendiri, dengan begitu hormonnya akan normal kembali," pungkas dr. Ruswantriani.