Tenang Saja, Berhubungan Intim Saat Hamil Tak Akan Sebabkan Keguguran Asal Tetap Perhatikan Sederet Hal Ini

By Ratnaningtyas Winahyu, Sabtu, 27 Februari 2021 | 16:00 WIB
Berhubungan intim saat hamil kerap disebut bisa sebabkan keguguran (Freepik.com)

Nakita.idBerhubungan intim saat hamil, benarkah bisa menyebabkan keguguran?

Keguguran merupakan salah satu momok yang paling sering dikhawatirkan wanita hamil.

Pasalnya, semua wanita hamil disebut berisiko mengalami keguguran, terutama pada usia-usia tertentu.

Agar hal tersebut tak terjadi, banyak wanita hamil yang lantas menghindari sejumlah pantangan.

Baca Juga: Perut Mengencang Jadi Ciri-ciri Perut Hamil Muda, Waspada Jika Terjadi Hal Ini Bisa Jadi Tanda Keguguran

Salah satu yang dipercaya dapat menyebabkan keguguran adalah berhubungan intim saat hamil.

Namun, dugaan tersebut ternyata tidaklah benar.

Ya, berhubungan intim saat hamil tidak akan mengakibatkan keguguran jika beberapa hal ini tetap diperhatikan.

Agar tak salah, yuk simak penjelasan dari dr. Hasni Kemala Sari, SpOG, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi RSIA Bunda Citra Ananda.

Kepada Nakita.id, dr. Hasni mengatakan bahwa anggapan berhubungan intim saat hamil hamil mampu sebabkan keguguran bisa menjadi mitos maupun fakta.

Ya, hal itu dapat menjadi fakta apabila hubungan intim dilakukan saat usia kehamilan masih sangat muda.

Sebab, ketika usia kehamilan masih sangat muda, kondisi janin masih sangat lemah.

Baca Juga: Jangan Sampai Menyesal di Kemudian Hari, Begini 3 Cara Mencegah Keguguran Terjadi

“Bisa menjadi mitos, bisa juga fakta. Jadi, kalau masih hamil muda, kondisinya kan memang masih riskan. Karena, berhubungan intim itu kan ada faktor physical exercise ya, ada guncangan, ada tenaga, membuat badan capek,” ujar dr. Hasni.

dr. Hasni Kemala Sari, SpOG, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, RSIA Bunda Citra Ananda

Selain itu, saat berhubungan seks, alangkah baiknya sperma Dads tidak dikeluarkan di dalam vagina.

Pasalnya, hal tersebut dapat menyebabkan kontraksi dan berisiko pada terjadinya keguguran.

“Dan, yang penting, sperma suami jangan di dalam, sebab sperma ini yang bisa menjadi biang kerok menyebabkan kontraksi,” ungkap dr. Hasni saat dihubungi via telepon oleh Nakita.id, Selasa (23/2/2021).

“Kalau sampai menyebabkan kontraksi, maka akan menjadi fakta bahwa berhubungan intim saat hamil akan menyebabkan keguguran,” sambungnya.

Akan tetapi, di sisi lain, anggapan tersebut bisa juga menjadi mitos bila dilakukan dalam kondisi kehamilan yang bagus.

Baca Juga: Jangan Terburu-buru, Inilah Waktu yang Tepat untuk Berhubungan Intim Lagi Setelah Kuret

Nah, berhubungan intim saat hamil lalu keguguran bisa menjadi mitos, bila dilakukan dalam kondisi kehamilan yang bagus. Jadi, kantong kehamilannya bagus, ibu dalam kondisi sehat,” kata dr. Hasni Kemala Sari, SpOG, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, RSIA Bunda Citra Ananda.

Tak hanya itu, ada beberapa hal lain yang tetap perlu Moms dan Dads perhatikan.

dr. Hasni mengingatkan, hubungan intim boleh dilakukan asal Moms memang tidak merasakan nyeri apapun.

Durasi, jumlah frekuensi berhubungan, dan gaya saat bercinta juga tak boleh lupa untuk diperhatikan.

Adapun gaya bercinta yang dianjurkan adalah yang tetap bisa melindungi perut Moms dan tidak menyebabkan terlalu banyak guncangan.

“Lalu sang suami juga tidak grasak-grusuk. Ketika berhubungan (ibu) tidak ada rasa nyeri dan keluhan apapun. Jika kondisinya seperti itu, kemungkinan bisa aman,” ujar dr. Hasni dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id.

Baca Juga: Salah-salah Bisa Berakibat Fatal, Begini Cara Tepat Memakai Pembalut dan Celana Dalam Usai Keguguran

“Akan tetapi, jumlah frekuensi berhubungannya juga perlu diperhatikan ya, tidak terlalu sering juga. Durasinya juga tidak terlalu lama, gayanya juga jangan yang macam-macam, usahakan melindungi perut ibu, tidak terlalu banyak guncangan, silakan berhubungan,” lanjutnya.

Sementara itu, untuk waktu terbaik berhubungan intim, dr. Hasni menuturkan, hal tersebut disesuaikan dengan kondisi nyaman sang ibu.

“Untuk menentukan kapan berhubungan intim lagi, semua disesuaikan dengan kondisi sang ibu, senyamannya saja.

Jadi, enggak ada ketentuan khusus durasinya harus berapa lama, harus seperti apa,” pungkasnya.