Begini Cara Tepat Memberikan Pendidikan Seksual Kepada Anak Laki-laki dan Perempuan, Ada yang Harus Dibedakan dan Tidak Boleh Dibedakan

By Gabriela Stefani, Kamis, 4 Maret 2021 | 08:40 WIB
Memberikan pendidikan seksual ke anak laki-laki dan perempuan (Freepik)

Nakita.id - Bagaimana perbedaannya dalam pemberian pendidikan seksual kepada anak laki-laki dan perempuan?

Perlu diketahui terlebih dahulu bahwa penting untuk memberikan pendidikan seksual kepada anak.

Pasalnya pendidikan seksual yang tidak diberikan akan membuat anak rentan mengalami pelecehan seksual.

Baca Juga: 3 Tips Untuk Orangtua Agar Tidak Canggung atau Malu Untuk Bahas Pendidikan Seksual Pada Anak

Hal itu karena dengan tidak dimilikinya pendidikan seksual akan membuat anak tidak memahami seputar sentuhan aman dan tidak aman di dirinya.

Lalu bagaimana dengan pendidikan seksual antara ke anak laki-laki dan perempuan?

Seorang psikolog anak dan remaja Gisella Tani Pratiwi, M. Psi., Psikolog dalam wawancara eksklusifnya bersama Nakita.id memberikan jawabannya dalam pemberian pendidikan seksual kepada anak laki-laki dan perempuan.

Tahu tidak ternyata pendidikan seksual yang diberikan kepada anak laki-laki dan perempuan ternyata tidak banyak perbedaannya.

Gisella Tani Pratiwi, M. Psi., Psikolog

Gisella Tani Pratiwi atau yang akrab dipanggi Ella mendorong untuk orangtua memberikan pendidikan seksual yang setara antara anak laki-laki dan perempuan menyesuaikan dengan karakteristik dan potensi anak.

"Jadi jangan sampai misalnya seorang anak perempuan dia baik kegiatan motoriknya, dia senang manjat-manjat, dia senang berjungkir balik. Tapi karena dia perempuan mungkin dia akan melarang,"

"Kok anak perempuan kayak anak laki sih banyak bergerak kesana kesini anak perempuan di dapur aja main masak-masakan main ibu-ibuan. Jadi ibu mengasuh anak. Nah itu yang kita perlu hati-hati," jelas Ella.

Pasalnya kalau membicarakan jenis kelamin artinya akan ada konsep sosial yang membentuk peran atau sifat yang berkaitan dengan jenis kelaminnya.

Baca Juga: Inilah Usia yang Tepat Untuk Anak Mendapatkan Pendidikan Seksual, Simak Juga Apa yang Harus Dibahas

Misalnya anak laki-laki identik dengan tegas, tidak boleh menangis, rambut pendek, dan sebagainya.

Sementara anak perempuan identik dengan rambut panjang, pintar memasak, dan sebagainya.

"Itu namanya stereotype gender. Jadi dikaitkan peranan kita sifat kita berdasarkan jenis kelamin," jelas Ella.

Padahal bagi Ella sifat atau peran seperti itu bisa saling dipertukarkan.

"Misalnya perempuan pintar masak, laki-laki kan bisa juga pintar masak. Lalu sebaliknya laki-laki bisa membuat keputusan atau tegas, perempuan juga bisa kok membuat keputusan banyak perempuan-perempuan yang bersikap tegas juga," jelas Ella.

Nah, sifat dan peran seperti itu harus Moms pastikan tidak ada stereotype gender di dalam keluarga.

Meski dalam soal sifat dan peran bisa saling ditukar, tetap ada hal yang memang berbeda berdasarkan jenis kelaminnya dalam pendidikan seksual yang diberikan pada anak.

Hal-hal yang memang pada dasarnya yang tidak bisa dipertukarkan yaitu kondisi hormon atau biologisnya.

"Itu memang mempengaruhi, memang ada pengaruhnya pada anak karakateristik bawaan seorang anak berdasarkan kondisi hormon atau kondisi biologisnya," jelas Ella.

Nantinya yang berkaitan dengan hormon, artinya Moms perlu memberikan penjelasan mengenai pubertas yang berbeda antara anak laki-laki dan perempuan.

Baca Juga: Stop Anggap Tabu! Inilah Risikonya Kalau Orangtua Tidak Memberikan Pendidikan Seksual Kepada Anak

Misalnya Moms perlu menjelaskan perihal mimpi basah, pertumbuhan jakun, dan sebagainya kepada anak laki-laki.

Sementara kepada anak perempuan, Moms perlu menjelaskan perihal menstruasi, pertumbuhan payudara, dan sebagainya.

Hal-hal biologis tersebut memanglah perlu perbedaan dalam penyampaian kepada anak berdasarkan jenis kelaminnya.

Sementara untuk sifat dan peran diperlukan penyesuaian dengan karakteristik dan minat Si Kecil ya Moms.