Keraguan Anang muncul saat melihat Atta menangis di hari lamarannya.
Menurut Anang saat itu Atta tidak terlihat tegar sebagai seorang laki-laki. "Benar? Soalnya tadi Atta nangis loh enggak tegar, yakin kamu? Yakin?" Tanya Anang lagi.
Tak bisa menjawab, Aurel pun hanya mampu menganggukan kepala seolah pertanda bahwa dirinha sudah yakin dengan Atta.
Melihat sang putri yakin pada pilihannya, Anang pun merestui niat baik Atta melamar Aurel saat itu. "Kalau kamu setuju, Pipih akan merestui," ucap Anang.
Bahkan Anang mengatakan, keluarga besarnya menerima dengan baik Atta. "Terus terang kami keluarga besar menerimanya dengan baik," tutup Anang.