Inilah 5 Penyakit Langganan Bayi yang Sepanjang Tahun Dialaminya

By Gazali Solahuddin, Jumat, 2 Februari 2018 | 21:28 WIB
5 penyakit langganan bayi. Ini salah satunya ()

Nakita.id - Beragam gangguan kesehatan bisa muncul di tahun pertama kehidupan Si Kecil.

Penyebabnya tak lain karena fungsi imunitas bayi belum mature atau matang sempurna.

Moms inilah 5 penyakit yang kerap menyerang bayi sepanjang tahun, berikut gejala dan cara penanganannya, seperti yang disampaikan oleh dr. Rosalina D. Roeslani, SpA(K) dari Divisi Perinatologi RSCM, Jakarta.

BACA JUGA: Jadi Hot Dad, Aktor Bollywood Terkenal Terapkan Pola Asuh Seperti Ini

BATUK-PILEK

Hidung berair, kadang tersumbat, lalu diikuti batuk dan demam.

Harus diingat, jika hanya bersin, keluar lendir dari hidung dan bayi tidak terganggu (dapat tidur seperti biasa, tetap aktif, makan banyak, tidak ewel), berarti si kecil tidak sakit.

Namun, bila si kecil terganggu dan tersiksa, misal kesulitan bernapas karena tersumbat, berikan obat tetes hidung 1—2 tetes di setiap lubang hidung.

BACA JUGA: Kenapa Laki-Laki Suka Berbohong? Ini Pendapat Hotman Paris Hutapea

Saat tidur, kepala bayi sebaiknya ditinggikan atau telungkupkan, dan matikan AC.

Jika kondisinya tidak membaik selama 24 jam ke depan atau batuk berlangsung lebih dari 1—2 hari, periksakan si kecil ke dokter.

DIARE

Diare yang tak tertangani menimbulkan dehidrasi yang sangat berisiko.

Diare ditandai dengan keluarnya tinja encer dan frekuensi pengeluarannya lebih dari 3 kali sehari, kadang disertai muntah, serta atau tanpa dibarengi demam.

Namun Moms harus pandai memilah tinja encer pada bayi, karena bila bayi mengonsumsi ASI eksklusif, pastilah tinjanya akan encer tetapi ada ampasnya dan frekuensi BAB setiap harinya bisa sampai 10 kali pada 2 minggu pertama.

BACA JUGA: Jangan Membawa Ponsel ke Kamar Mandi, Bahaya; Gadis Ini Mengalaminya

Kalau mencret air saja, maka bayi tampak kehausan, rewel, dan demam.

Pada bayi terkena diare, teruskan pemberian ASI, bila perlu tingkatkan frekuensi pemberiannya, karena ASI mengandung bahan yang mampu membunuh mikroorganisme penyebab diare.

Untuk bayi yang sudah mengonsumsi susu formula atau MPASI, perhatikan minuman atau makanannya, mungkin ada yang tidak cocok dengan si kecil. Segera ganti susunya.

Untuk mencegah dehidrasi, berikan oralit yang aman bagi bayi.

Jika BAB ada darah, segera bawa si kecil ke dokter.

Jika tanpa darah, bisa jadi karena virus yang dapat sembuh tujuh hari ke depan. Yang paling penting, jaga kebersihan lingkungan dan terus berikan ASI/minuman.

Intinya, cairan yang keluar harus diganti setara yang masuk.

PNEUMONIA

Indikasinya, bayi susah bernapas, batuk terus-menerus, dan kadang disertai demam.

Penularan terjadi biasanya dari orang dewasa yang mengalami hal tersebut lewat percikan ludah.

Satu hal yang harus diperhatikan, jika bayi sudah menunjukkan sesak napas, segera bawa ke dokter atau rumah sakit terdekat.

BACA JUGA: Bayi Jatuh Jangan Langsung Digendong: Bisa Lumpuh, Cidera Otak

Jika hanya batuk, kita bisa memberikannya banyak ASI atau minum, atur suhu AC 24—27 derajat Celsius, dan menjemur si kecil di pagi hari.

Jika tidak kunjung membaik selama 72 jam, bawa ke dokter.

INFEKSI TELINGA

Infeksi ini sebenarnya jarang terjadi.

Meski demikian, tak ada salahnya orangtua mengetahuinya.

Salah satu tandanya adalah cairan yang keluar dari telinga.

Warna cairan ini tergantung pada penyebabnya, bisa putih seperti susu, kuning, dan lain-lain.

Selain itu, bayi akan rewel lantaran telinganya terasa nyeri.

BACA JUGA: Pemuda Ini Tewas Setelah Menyantap Makanan di Meja, Penyebabnya Sepele

Bayi juga mengalami demam, mulai ringan hingga sangat tinggi, dan tampak letih.

Infeksi telinga juga sering muncul disertai batuk-pilek.

Bila infeksi telinga terjadi, jangan lakukan penanganan sendiri, tetapi segera bawa si kecil ke dokter THT.

GUMOH/REFLUKS

Bayi mengeluarkan kembali apa yang sudah dimakannya/diminumnya lewat mulut.

Sebagian besar gumoh bukan merupakan masalah.

Ini terjadi karena sistem pencernaan bayi belum berkerja optimal, baik secara anatomi maupun fungsional.

Untuk itu, setiap kali usai minum ASI atau makan, sendawakan bayi dengan cara memberdirikan bayi lalu menepuk-nepuk punggungnya, sambil dadanya disandarkan di pundak orangtua.

BACA JUGA: Mengonsumsi Suplemen Vitamin Bisa Berbahaya Bagi Kesehatan, Bijaklah

Tetapi jika gumoh disertai berat badan yang sukar naik, segera bawa si kecil ke dokter, karena ada muntah yang merupakan indikasi penyakit lain, bukan sekadar pencernaan belum matang, yang disebut esophageal reflux disease.