Nakita.id – Usia 1-3 tahun merupakan bagian dari golden age atau usia emas si kecil. Moms, mesti mengetahui sebabnya. Pada periode usia ini kemampuan otak anak berkembang dengan sangat pesat.
Bahkan, dilansir dari laman parenting First Thing First yang khusus membahas pertumbuhan di usia dini, 80 persen perkembangan otak si kecil terjadi di usia 3 tahun.
Pada usia 5 tahun, kapasitas otak si kecil bertumbuh kembali menjadi 90 persen dari kapasitas otak manusia dewasa. Sisanya berkembang seiring dengan pertumbuhannya menjadi manusia dewasa.
Pada rentang usia tersebut, si kecil sangat mudah menyerap dan menerima berbagai informasi dan rangsangan. Si kecil cepat belajar hal baru dan meniru apa yang dilakukan orang-orang terdekatnya.
Baca Juga: Moms, Berikut Sederet Pilihan Mainan Edukasi untuk Dukung Fondasi Belajar Anak
Oleh sebab itu, pengembangan aspek yang dapat menentukan anak menjadi pintar di masa depan dapat mulai dibentuk di rentang usia tersebut. Salah satunya adalah fondasi belajar.
Fondasi belajar terdiri dari tiga aspek yaitu kemampuan kognitif, kemampuan literasi, dan kecerdasan sosial yang saling berhubungan satu sama lain.
Kemampuan kognitif dapat diartikan sebagai kemampuan si kecil untuk memahami sesuatu, termasuk bagaimana otaknya merespon setiap interaksi yang terjadi di sekelilingnya.
Lalu, si kecil mulai mengenal kosa kata dan bahasa dari orang-orang di sekitarnya. Melansir dari Healthline, aspek literasi anak berkembang dari proses observasi, meniru, dan mencontoh.
Seiring dengan perkembangan kognitif dan literasinya, si kecil perlahan juga akan mulai bereksplorasi dengan dunia sekitar melalui interaksi sosial.
Oleh sebab itu, di usia yang mengharuskan ia untuk belajar dan mengenal banyak hal, Moms perlu memperhatikan beberapa aspek demi mendukung pengembangan fondasi belajarnya supaya si kecil tumbuh jadi anak pintar.