Ini Tandanya Jika Gatal yang Muncul Saat Hamil Berbahaya Bagi Janin

By Anisyah Kusumawati, Minggu, 4 Februari 2018 | 16:40 WIB
()

Nakita.id - Moms pernah merasakan gatal saat periode kehamilan?

Hati-hati Moms, gatal ternyata punya indikasi atau tanda bagi penyakit serius yang bisa berbahaya bagi ibu hamil maupun janinnya.

Rasa gatal yang dirasakan umumnya tidak ada gejala ruam Moms.

BACA JUGA : Wah, Mulai Februari 2018 Rumah Sakit Ini Tidak Lagi Layani BPJS

Gatal yang dirasakan pun biasanya ada di telapak tangan atau telapak kaki, namun beberapa ada juga yang merasakannya di mana-mana.

Apakah Moms mengalaminya?

Simak selengkapnya Moms.

Rasa gatal yang ekstrem merupakan tanda utama dari penyakit Kolestasis Intrahepatik (ICP).

Kolestasis intrahepatik pada kehamilan, yang umumnya dikenal sebagai kolestasis kehamilan, adalah kondisi hati yang terjadi pada akhir kehamilan, menurut Mayo Clinic.

Di situs American Heart Foundation, ICP dijelaskan kondisi ini memengaruhi aliran empedu normal.

BACA JUGA : Bukan Soal Fisik, Ternyata Sandra Dewi Jatuh Hati pada Harvey Moeis Karena Ini

ICP ini menyebabkan lambatnya penurunan asam empedu dalam darah.

Hal ini menyebabkan gatal pada perempuan yang dapat bervariasi dalam tingkat keparahan dan tipe.

Rasa gatal bisa mengganggu dan seringkali lebih parah di malam hari.

Namun Moms, ada tanda-tanda lain yang menyertai ibu hamil dengan kondisi ini.

Rasa gatal paling sering terjadi pada trimester ketiga kehamilan tapi kadang dimulai lebih awal.

Gatal yang dirasakan bisa terasa lebih buruk saat tanggal kelahiran mendekat.

Tanda dan gejala kolestasis kehamilan lainnya yang kurang umum dapat meliputi:

BACA JUGA : Konsumsi Minyak Zaitun Sebelum Sarapan Bisa Hindari 7 Penyakit Berbahaya Ini

- Menguningnya kulit dan putih mata (ikterus)- Mual- Kehilangan selera makan

Pada janin, komplikasi kolestasis kehamilan bisa memberi dampak cukup serius seperti

- Kelahiran prematur- Masalah paru-paru dari pernapasan di mekonium- Kematian bayi di akhir kehamilan sebelum melahirkan (lahir mati)- Karena komplikasi bisa sangat berbahaya bagi bayi, dokter mungkin mempertimbangkan untuk menginduksi persalinan sebelum tanggal lahir normalnya.

Penyebab langsung kolestasis kehamilan masih belum tahu pasti. 

Kemungkinan genetik sudah diidentifikasi kebenarannya.

Hormon kehamilan juga mungkin terlibat.

Selain itu, ada beberapa perempuan yang berisiko mengalami penyakit ini Moms.

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena kolestasis kehamilan meliputi:

- Riwayat kolestasis kehamilan pribadi atau keluarga- Sejarah kerusakan hati atau penyakit- Sedang mengandung anak kembar atau lebih

BACA JUGA : Wah Manis Banget! Ini yang Dilakukan Sang Mertua agar ASI Sandra Dewi Melimpah

Jika Moms memiliki riwayat kolestasis pada kehamilan sebelumnya, risiko mengalaminya di masa depan tinggi yakni sekitar 60% sampai 75%.

Hal yang harus dieprhatikan, bila gatal sangat terasa ekstrem disertai ciri-ciri lainnya, sebaiknya segera periksakan ke dokter ya Moms.