Suami Istri Terduga Pelaku Ledakan di Gereja Katedral Makassar Ternyata Masih Satu Jaringan dengan Pengeboman Surabaya Tahun 2018, Ini Faktanya

By Nita Febriani, Senin, 29 Maret 2021 | 16:15 WIB
Ledakan diduga bom di Gereja Katedral Makassar (KOMPAS TV)

Nakita.id - Identitas terduga pelaku ledakan di depan Gereja Katedral Makassar perlahan mulai terbongkar.

Sebelumnya berdasarkan kesaksian korban selamat diketahui pelaku ledakan di depan Gereja Katedral Makassar berjumlah dua orang.

Keduanya berboncengan menggunakan sebuah sepeda motor dan sempat memaksa masuk ke dalam Gereja.

Baca Juga: Kisah Heroik Dibalik Bom Gereja Katedral Makassar, Satpam Rela Bertaruh Nyawa Hadang Pelaku Bom Bunuh Diri dengan Tangan Kosong demi Kemanusiaan

Namun aksi ini berhasil digagalkan oleh petugas keamanan gereja yang merasa curiga.

Pelaku pun hanya berhasil sampai di depan gerbang sebelum akhirnya bom meledak dan menewaskan keduanya.

Dikabarkan ini merupakan aksi bom bunuh diri.

Dikutip dari Tribunnews, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menungkapkan pelaku bom bunuh diri ini rupanya tergabung dalam jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Sebelum terjadinya bom bunuh diri, Densus 88 telah menangkap 20 pengikut dari JAD di beberapa lokasi di Sulawesi Selatan pada Januari 2021 lalu.

"Terkait dengan identitas pelaku kita sudah dapatkan, yang bersangkutan berinsial L."

"Yang bersangkutan merupakan kelompok dari beberapa pelaku yang beberapa waktu lalu kita telah amankan (JAD)," kata Listyo, dikutip dari TribunTimur.

Baca Juga: Ibu dan 4 Orang Anak Jadi Korban Ledakan di Gereja Katedral Makassar, Begini Kondisi Para Korban Sekarang

"Jadi ini adalah bagian dari kelompok beberapa waktu lalu yang kita amankan, kurang lebih 20 orang dari kelompok JAD," sambungnya.

Kelompok JAD itu lanjut Listyo, pernah melakukan kegiatan aksi teror di Dolo Philipina.

"Kelompok ini tergabung atau terkait dengan kelompok yang pernah melaksanakan kegiatan operasi di Dolo Philipina Tahun 2018," terangnya.

Pihaknya, juga mengaku telah mengamankan empat orang lain di Wilayah Bima, terkait aksi teror itu.

"Kemudian hari ini juga, kita sudah mengamankan kurang lebih empat orang di wilayah Bima, tentunya berkaitan dengan kegiatan teror," ungkap Listyo.

Tak hanya itu, jaringan JAD ini rupanya juga merupakan kelompok militan Indonesia yang dilaporkan memiliki kaitan dengan pengeboman Surabaya pada tahun 2018.

Pengeboman Surabaya 2018 adalah rangkaian peristiwa meledaknya bom di berbagai tempat di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur pada 13–14 Mei 2018.

Tiga tempat di antaranya tempat ibadah di Gereja Santa Maria Tak Bercela, GKI Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jemaat Sawahan.

Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah mengklaim bahwa mereka bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.

Baca Juga: Jadi Tanda Tanya, Ternyata Begini Detik-detik Ledakan di Depan Gereja Katedral Makassar, Ada Pengendara Mobil yang Nyaris Jadi Korban

Foto pria dan wanita yang disebut-sebut sebagai suami-istri pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan pun ramai beredar di media sosial.

Dua pelaku bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulawesi Selatan, Kombes Pol E Zulpan membenarkan foto yang beredar.

Hanya saja, polisi masih melakukan pendalaman terkait foto itu.

"Masih pendalaman ya," ujar Zulpan, Senin (29/3/2021), dikutip dari Kompas.com.