Puluhan Nyawa Sudah Menjadi Korban, Marion Jola Ungkap Kekhawatiran Bencana Banjir Bandang dan Longsor di Tanah Kelahirannya NTT

By Diah Puspita Ningrum, Senin, 5 April 2021 | 13:45 WIB
Marion Jola (Instagram.com/lalamarionmj)

Nakita.id - Kabar duka datang dari Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dilanda bencana banjir bandang dan tanah longsor.

Banjir bandang dan tanah longsor melanda sebagian wilayah NTT pada Minggu (4/4/2021) kemarin pukul 01.00 WITA.

Bencana tersebut menewaskan puluhan orang dan mengakibatkan kerusakan pada permukiman warga.

Baca Juga: 5 Tips Mempersiapkan Sekolah Untuk Anak Berkebutuhan Khusus, Mulai Cara Pilih Sekolah hingga Membuat Daftar Singkat Tentang Si Kecil

Melihat berbagai potret bencana NTT di media sosial, tampak banyak sekali fasilitas serta lingkungan rusak karena tersapu air.

Tagar #PrayForNTT pun dinaikkan agar orang-orang sadar dengan seriusnya bencana ini.

Banyak orang berharap kalau pemerintah segera menyalurkan bantuan untuk para korban bencana.

Terkait bencana alam ini, penyanyi Marion Jola mengurai kekhawatiran pada tanah kelahirannya itu.

Seperti kita tahu, Marion Jola merupakan penyanyi kelahiran Kupang, Nusa Tenggara Timur 12 Juni 2000.

Ia merupakan finalis ajang pencarian bakat Indonesian Idol dan sukses berkarier di dunia tarik suara.

Marion Jola yang kini menetap di Jakarta tidak bisa menahan rasa khawatir lantaran kampung halamannya sedang ditimpa musibah.

Baca Juga: Acara Pernikahan Aurel dan Atta Selesai, Ashanty Dikabarkan Harus Kembali Dilarikan ke Rumah Sakit, Ada Apa?

Perempuan yang akrab disapa Lala ini menuliskan curhatan hatinya di Twitter belum lama ini.

Postingan Marion Jola

"Jujur belum bisa tidur karena memikirkan tanah kelahiran. Untuk berjaga-jaga sodara semua jangan lupa untuk mengikuti instruksi Siaga Bencana yang sudah disebarkan pemerintah, be safe keluarga semua di NTT, Tete manis jaga ketong semua. Mohon doa dan semangatnya #PrayForNTT," tulis Marion Jola.

Lala juga menyertakan sebuah foto memuat gamba peta NTT.

Melansir dari Kompas.com, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Senin (5/4/2021) pukul 05.00 WIB, mengatakan ada sedikitnya 256 warga di Kabupaten Flores Timur mengungsi di Balai Desa Nelemawangi.

Sementara itu, warga yang dilaporkan hilang masih tercatat sejumlah 24 orang, dan meninggal dunia 44 orang, sedangkan yang mengalami luka-luka telah mendapatkan perawatan medis.

Sejumlah desa yang terdampak bencana ini antara lain, Desa Nelemadike dan Nelemawangi (Kecamatan Ile Boleng), Desa Waiburak dan Kelurahan Waiwerang (Adonara Timur), Desa Oyang Barang dan Pandai (Wotan Ulu Mado), dan Desa Duwanur, Waiwadan dan Daniboa (Adonara Barat).

Baca Juga: Tidak Bisa Terus Disembunyikan, Rizky Febian Akhirnya Buka Suara Soal Fakta Sosok Nathalie Holscher yang Sebenarnya

Di sisi lain, pendataan dan verifikasi dampak korban maupun kerusakan infrastruktur masih terus dilakukan.

BPBD Flores Timur mengatakan kalau terdapat kendala untuk melakukan penanganan darurat, yakni akses utama hanya dilakukan melalui laut sedangkan cuacanya hujan sehingga bisa membahayakan kapal.

Di sisi lain, evakuasi korban yang tertimbun lumpur juga masih terkendala alat berat.

Di wilayah lain, tepatnya di Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur, Lembata, NTT, banjir dan longsor mengakibatkan 55 rumah warga rusak.