Benjolan di Payudara Terasa Nyeri Ternyata Bisa karena Hal Ini, Belum Tentu Jadi Gejala Kanker

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Senin, 12 April 2021 | 07:00 WIB
ilustrasi benjolan di payudara terasa nyeri (Freepik.com)

Nakita.id - Apakah Moms memiliki benjolan di payudara terasa nyeri belakangan ini?

Adanya benjolan di payudara apalagi terasa nyeri biasanya dikhawatirkan gejala kanker.

Hal ini akhirnya membuat para perempuan khawatir dan takut apabila mengalami kanker payudara.

Akan tetapi, ternyata kasus benjolan yang muncul di payudara tak selalu jadi gejala kanker lho, Moms.

Baca Juga: Benjolan di Payudara Belum Tentu Kanker, Bisa Jadi Ini Penyebabnya Lho Moms

Mengutip dari Web MD, 8 dari 10 kasus benjolan payudara pada perempuan ternyata tidak bersifat kanker.

Perlu adanya diagnosis dan pemeriksaan lebih agar Moms mengetahui apakah benjolan tersebut merupakan kanker atau bukan.

Menurut Dr. Jyoti Arora, Associate Director Radiologist, yang bertugas di RS Medanta- Medicity, Milwaukee, benjolan pada payudara meskipun tidak selalu berbahaya memang harus dilakukan pemeriksaan secara rutin.

Benjolan di payudara terasa nyeri harus menjalani proses pemeriksaan, salah satunya biopsi.

Akan tetapi menuruit Jyoti, tak semua perempuan berani menjalani pemeriksaan dan biasanya mereka memilih mengabaikan atau panik.

Kedua reaksi 'ekstrem' itu kata Jyoti lebih disebabkan oleh kurangnya kesadaran hingga akhirnya  ribuan perempuan memilih untuk tidak melakukan tes (biopsi) dan pengobatan yang tepat dan di waktu yang tepat.

"Padahal, salah satu gejala awal kanker payudara adalah pembentukan benjolan di payudara," tutur Jyoti.

Baca Juga: Awas! Benjolan di Payudara Saat Menyusui, Jangan Disepelekan!

Sekalipun berpendidikan, tak ada perempuan yang mampu mengidentifikasi benjolan di payudara, sehingga harus tetap melakukan pemeriksaan.

Sebagian perempuan yang tidak mencari saran medis karena benjolan ini terkait dengan rasa sakit.

Gejala benjolalan pada payudara bisa karena adanya pembentukan kista.

Selain itu, bisa juga karena adanya adenoma fibroba yang merupakan pertumbuhan non-kanker abnormal.

Benjolan di payudara terasa nyeri juga bahkan mungkin merupakan ciri sementara karena siklus menstruasi perempuan.

Sehingga saat perempuan merasakan adanya benjolan, ia perlu segera mengunjungi dokter yang akan melakukan mamografi dan ultrasound.

Jika benjolan berbentuk padat, maka biopsi diperlukan untuk memastikan apakah benjolan tersebut bersifat kanker atau tidak.

Saat melakukan biopsi payudara, ahli radiologi akan memindai di area yang dicurigai, sehingga bisa diuji di lab untuk mengetahui adanya sel kanker.

Baca Juga: Moms, Pernah Alami Puting Payudara Yang Tiba-Tiba Berubah Warna?

"Ada berbagai jenis biopsi yang ditawarkan untuk pasien. Biopsi jarum trucut dilakukan pada sebagian besar kasus, namun bila kelainannya sangat kecil, halus atau bila dilihat hanya pada mammogram dalam bentuk kalsifikasi atau hanya pada MRI payudara, biopsi payudara dengan bantuan vakum (VABB) lebih disukai," ujar Dr. Jyoti.

Meski tak selalu berbahaya, setiap perempuan harus mulai memerhatikan adanya perubahan di payudara, terutama dalam hal ukuran dan bentuk agar tak terjadi hal yang tidak diinginkan.