Jika Moms Pelit, Ini Dampaknya yang Bisa Terjadi. Masih Berani Pelit?

By Gazali Solahuddin, Selasa, 6 Februari 2018 | 16:29 WIB
Jadi istri dilarang pelit ()

Nakita.id - Keuangan dalam rumah tangga biasa yang mengatur Moms.

Tapi sayang dalam mengatur keungan keluarga tidak sedikit Moms yang pelit, termasuk kepada suaminya sendiri.

Pelitnya Moms bisa jadi karena ingin selalu menjaga kesehatan keuangan keluarga. Misal, Moms detail dalam setiap pengeluaran, mencatat semua pengeluaran tanpa kecuali.

BACA JUGA: Inilah Alasannya Banyak Ibu Rumah Tangga Pelit, Untuk Urusan Uang

Menurut Dra. Farida Kurniawati, M.Sp.Ed., wlaupun Moms seperti ini kaku alias "pelit", Tapi Moms sepert ini sebenarnya patut dicungi jempol.

Dengan seperti itu, keuangan rumah tangga bisa terkontrol.

Dengan mencatat secara detail pengeluaran maupun pemasukan, pasangan bisa tahu uang yang dimiliki, berapa yang bisa ditabung dan berapa yang perlu dikeluarkan.

Mereka juga tahu persis berapa pengeluaran per bulannya secara detail. Dengan cara itu, besar pasak daripada tiang atau pengeluaran yang lebih besar dari pemasukan bisa dihindari.

Selain itu perencanaan keuangan keluarga biasanya selalu matang.

Setiap rumah tangga tentu memiliki rencana keuangan masing-masing, entah itu untuk membeli rumah, kendaraan, alat-alat rumah tangga, dan lain-lain.

Nah, realisasi rencana tersebut umumnya tergantung pada besarnya tabungan yang dimiliki.

BACA JUGA: Waspada Ancaman Penyakit Mematikan Karena Banjir, Leptospirosis

Rumah tangga yang secara detail mengontrol keuangannya, tentu akan mudah memprediksi kapan rencana keuangannya bisa terlaksana.

Moms yang seperti ini pun berarti dirinya tahu skala prioritas

Dengan keadaan keuangan yang senantiasa terkontrol, pasangan bisa mengetahui skala prioritas kebutuhan. Mana kebutuhan yang mendesak dipenuhi saat itu, dan mana yang tidak.

Walau demikian, Ida Ida juga mengingatkan, pasangan harus hati-hati karena terlalu detail dan lengkap mencatatkan semua keuangan bisa menimbulkan kecemasan.

Selain harus membuat laporan pengeluaran sehari-hari dengan detail dan terinci, dia juga mesti mengejar target rencana keuangannya.

Jika targetnya tak tercapai, ia akan sangat kecewa. Semakin banyak dan tinggi target yang akan dicapai, semakin tinggi pula kecemasan yang dialami.

Begitu juga ketika ada peristiwa yang terjadi di luar dugaan, tingkat stresnya bisa langsung meninggi.

Ida juga meyakini, sikap kelewat tertib dalam mencatat pengeluaran adalah tindakan buang-buang waktu.

BACA JUGA: Mana yang Merupakan Keluarga Asli? Jawabannya Menunjukkan Sosok Moms

Bisa dibayangkan berapa waktu yang dibutuhkan untuk mencatat pengeluaran sehari-hari secara detail.

Meski begitu, Ida juga tidak setuju jika pasangan terlalu longgar mengatur keuangannya. Tidak adanya perencanaan yang matang dan pencatatan pengeluaran, sangat mungkin membuat seseorang mengalami kesulitan.

Boleh jadi ia akan terjebak pada sikap boros. "Bisa dibayangkan jika gaji setiap bulannya selalu akan habis dalam waktu 1-2 minggu saja."

Jadi, detail boleh, tapi pelit jangan ya Moms, karena Dads pun butuh kepuasan diri untuk mendapatkan apa yang disukainya.