5 Tanda Pernikahan Tidak Bahagia, Segera Perbaiki Sebelum Terlambat!

By Kirana Riyantika, Selasa, 6 Februari 2018 | 14:50 WIB
5 Tanda Pernikahan Tidak Bahagia, Segera Perbaiki Sebelum Terlambat ()

Nakita.id – Setiap insan tentu mendambakan pernikahan yang hanya sekali dalam seumur hidupnya.

Dalam menjalani biduk rumah tangga memang membutuhkan komitmen kuat dari setiap pasangan.

Pasangan yang menikah tentunya ingin merasa bahagia dan damai dalam menjalani kehidupan rumah tangga.

Namun, masalah dan rintangan pastilah hadir dalam pernikahan setiap pasangan.

BACA JUGA:5 Lamaran Pernikahan ala Bollywood yang Membuat Hati Wanita Luluh

Ternyata ada beberapa tanda pernikahan tidak bahagia yang dapat menjadi parah bila tidak segera diperbaiki.

Menurut seorang psikolog bernama Carrie Cole, bila Moms dan Dads membiarkan saja masalah yang ada tanpa menyelesaikannya, tentu hal ini dapat berakibat buruk terhadap kesehatan mental dan emosional.

Penelitian menunjukkan orang-orang dalam pernikahan yang buruk biasanya memiliki harga diri yang rendah, berjuang dengan kecemasan dan depresi, dan memiliki tingkat penyakit yang lebih tinggi daripada mereka yang tidak.

BACA JUGA :Moms Hindari Terus Menyuapi Si Kecil Usia Prasekolah Saat Makan, Ini Dampaknya!

Dilansir dari redbookmag.com, inilah 5 tanda pernikahan tidak bahagia yang harus diperbaiki, sebelum terlambat.

1. Jarang mengobrol

Sudah sepatutnya jika pasangan orang yang pertama tahu mengenai acara kerja atau pencapaian yang didapatkan.

Namun, apabila ternyata Moms atau Dads lebih memilih orang lain untuk mengetahui hal-hal tersebut, tentu ada sesuatu yang salah.

2. Bersama namun tidak benar-benar ada

Mungkin Moms sedikit bingung dengan poin ini.

Maksudnya, apabila Moms dan Dads ada di dalam satu ruangan yang sama, namun masing-masing sibuk sendiri-sendiri dan seperti tidak menganggap kehadiran pasangan.

BACA JUGA:Laudya Cynthia Bella Masak Untuk Suami, Warganet Fokus ke Porsinya

Bisa karena Moms sibuk bermain HP, sedangkan Dads bermain computer, dan lain sebagainya.

Ternyata hal ini merupakan salah satu indikasi berkurangnya koneksi dan kemesraan hubungan antara suami istri.

3. Sudah sangat jarang melakukan kontak fisik

Bila Moms dan Dads sudah sangat jarang, atau melakukan hubungan suami istri kurang dari 10 kali dalam satu tahu, ini merupakan peringatan keras.

Hubungan fisik yang tidak terjalin erat, secara perlahan dapat mengurangi keromantisan dan hubungan-hubungan lain dalam berumah tangga.

Kurangnya kontak fisik seperti mencium dan memeluk juga merupakan indikasi hubungan pernikahan yang tidak sehat.

BACA JUGA :Moms Hindari Terus Menyuapi Si Kecil Usia Prasekolah Saat Makan, Ini Dampaknya!

4. Berkhayal tentang hidup tanpa pasangan

Jika Moms sering membayangkan hidup bahagia di masa depan tanpa pasangan, itu pertanda penting ada sesuatu yang tidak beres.

Ini adalah bagian dari proses pelepasan emosi, di mana Moms mencoba meyakinkan diri sendiri bahwa Moms sudah tidak peduli lagi sehingga perceraian akhirnya bukanlah sesuatu yang menyakitkan, kata terapis hubungan Jamie Turndorf, Ph.D.

5. Jarak semakin besar

Cara membedakan antara mengalami kejenuhan setelah menikah atau sebuah pernikahan tanpa cinta dapat dilihat dari seberapa lama situasi yang renggang tersebut terjadi.

"Kebanyakan pasangan melewati masa sulit, tapi jika kesulitannya bertahan lebih dari dua tahun, tanpa pertanda lega, saya akan merekomendasikan untuk mencari pertolongan profesional," kata Gadoua, seorang psikolog profesional.

BACA JUGA:Ingat Siluman Ular Serial Bollywood Naagin? Ini Kehidupannya Sekarang

"Akan sangat ideal jika kita bisa mendengarkan kerinduan dan kebutuhan kita dengan baik sebelum kita sampai pada titik bahwa cinta yang pernah kita miliki telah mati," kata Cole, yang mencatat bahwa pasangan rata-rata menunggu enam tahun sejak mereka mengenali masalah hubungan sampai saat mereka mencoba terapi.

Biasanya, pasangan yang telah menghadapi masalah selama lebih dari 6 tahun sudah sangat sulit untuk diperbaiki.

Jadi, ada baiknya segera selesaikan masalah dengan saling terbuka dan menerima pasangan dengan lapang dada.

Ingat masa-masa bahagia saat jatuh cinta dahulu.

Bila hal ini tidak berpengaruh,  segera hubungi terapis professional untuk membangkitkan kembali cinta dan keeratan hubungan suami istri.

BACA JUGA :Gejala Kanker Otak Anak yang Banyak Tak Disadari, Salah Satunya Kejang