Pro dan Kontra Tren Membuatkan Anak Media Sosial Sejak Dini, Kalau Moms Bagaimana?

By Ratnaningtyas Winahyu, Selasa, 13 April 2021 | 15:00 WIB
Pro dan kontra membuatkan anak media sosial sejak dini (Freepik.com)

Pro membuatkan anak media sosial sejak dini

Seorang ibu satu anak bernama Rihsya Allan, mengaku tidak masalah dengan tren membuatkan anak media sosial.

Bagi Rihsya, media sosial dapat menjadi medium untuk mendokumentasikan perkembangan anak dari masa ke masa.

“Tujuan yang pertama itu untuk dokumentasi. Karena, menurut saya, muka anak itu akan berubah-ubah dari new born sampai besar. Jadi, tujuannya ya buat album aja,” ujar Rihsya Allan saat dihubungi Nakita.id via telepon, Rabu (7/4/2021).

Rihsya Allan, ibu satu anak, berprofesi sebagai Owner of Orisul Digital Agency

Akan tetapi, siapa sangka, seiring berjalannya waktu, akun media sosial anaknya ternyata disukai banyak orang.

Baca Juga: Bukan Cuma Cyberbullying, Risiko Berbahaya Ini juga Bakal Mengintai Si Kecil Jika Dibuatkan Media Sosial Terlalu Dini

Sebanyak lebih dari 70 ribu followers kini mengikuti akun media sosial sang anak.

Melihat potensi tersebut, Rihsya pun semakin giat berbagi informasi, ilmu, dan edukasi seputar parenting melalui akun media sosial anaknya.  

Bahkan, jumlah followers akun Instagram anaknya sudah mencapai puluhan ribu orang

“Cuma karena aku suka membuat review, jadi kenapa enggak dipublikasikan? Bukan untuk mengeksploitasi anak ya, tapi lebih ke sharing, misalnya berbagi informasi anak umur segini sebaiknya mainannya apa, dan sebagainya,” jelas wanita yang berprofesi sebagai Owner of Orisul Digital Agency.

“Jadi, aku lebih ke sharing untuk para Mommy di luar sana. Ketika melihat Instagram-nya anakku, seperti mendapat edukasi,” sambungnya.