Mitos atau Fakta Bayi yang Terlahir Prematur Akan Mengalami Keterhambatan Pada Tingkat Kecerdasan Otaknya? Begini Penjelasannya Menurut Ahli

By Shinta Dwi Ayu, Rabu, 21 April 2021 | 14:15 WIB
Ilustrasi bayi prematur. (pixabay.com)

Nakita.id - Memiliki bayi yang terlahir secara prematur tentu saja bukan keinginan bagi setiap Moms.

Kelahiran prematur merupakan kelahiran yang terjadi sebelum usia kandungan memansuki 37 minggu.

Biasanya kelahiran prematur bisa disebabkan karena berbagai faktor selama Moms menjalani kehamilan.

Baca Juga: Kampanyekan Harapan Hidup untuk Bayi Prematur, Reckitt Benckiser Indonesia Donasikan Alat Kesehatan Senilai Rp900 Juta untuk Peringati Hari Prematur Sedunia

Bisa karena gaya hidup Moms yang kurang baik seperti masih merokok, minum alkohol saat hamil.

Bisa juga karena kebutuhan nutrisi saat hamil tidak terpenuhi, atau bahkan karena adanya masalah kesehatan pada Moms.

Kelahiran prematur sangat dihindari karena bisa mendatangkan bahaya bagi sang buah hati.

Karena kelahiran yang lebih cepat, biasanya beberapa organ tubuh sang buah hati belum terbentuk secara sempurna.

Seperti jantung, paru-paru, dan lainnya yang masih belum mampu menjalani fungsinya dengan baik apabila sang buah hati lahir secara prematur.

Bahkan ada pula informasi yang mengatakan bahwa bayi yang terlahir secara prematur akan mengalami keterhambatan pada perkembangan otaknya.

Lantas mitos atau fakta kah informasih tersebut?

Pada peliputan khusus yang dilakukan Nakita.id kali ini akan memberikan jawaban yang sesungguhnya berdasarkan dari pendapat ahli.

Menurut salah seorang dokter spesiali kandungan dan kebidanan dari Rumah Sakit Pondok Indah, Pondok Indah yang bernama dr. Putri Deva Karimah, Sp.OG mengungkapkan bahwa informasi tersebut adalah fakta.

dr. Putri Deva Karimah, Sp.OG Rumah Sakit Pondok Indah, Pondok Indah.

Baca Juga: Mendadak Harus Melahirkan Prematur dan Tak Boleh Sentuh Bayinya, Terungkap Begini Kondisi Terkini Audi Marissa, 'Doain Kita...'

Bayi yang terlahir secara prematur tentu saja tidak mengalami tahapan lengkap perkembangan otak pada trimester ketiga.

“Bayi prematur adalah kondisi bayi yang dilahirkan lebih cepat atau sebelum 37 minggu. Tentunya dengan kondisi ini, janin tidak mengikuti tahapan lengkap perkembangan otak hingga trimester ketiga,” ungkap dr. Putri Deva Karimah, Sp.OG dalam wawancara mendalam bersama Nakita.id, Senin (09/04/2021).

Bayi yang terlahir secara prematur dinilai akan memiliki volume otak yang lebih kecil dibandingkan bayi yang dilahirkan secara normal.

“Hal ini membuat ketika otak bayi belum cukup sempurna si bayi sudah lahir, maka akan ada risiko bagian dari otak janin yang belum berkembang, dan volume otak janin yang masih cukup kecil,” tambah dr. Putri Deva Karimah, Sp.OG.

Bahkan beberapa penelitian mengungkapkan kelahiran premature memang akan mendatangkan berbagai gangguan kecerdasan.

Baca Juga: Sembilan Bulan Nikah Langsung Dapat Momongan, Zaskia Gotik Lahirkan Anak Pertama dari Sirajuddin Mahmud Secara Prematur, Begini Kondisinya

“Beberapa penelitian menyebutkan bahwa hal ini dapat menyebabkan gangguan-gangguan kecerdasan. Namun tidak semua bayi prematur akan memiliki masalah IQ,” jelas dr. Putri Deva Karimah, Sp.OG.

Semua tergantung dari tingkat keparahan dan penyebab dari prematur itu sendiri Moms.

“Tergantung dari faktor keparahan dan komplikasi penyebab janin menjadi prematur. Oleh karena itu, penting dilakukan beberapa pemeriksaan lanjutan/skrining pada bayi prematur,” tutup dr. Putri Deva Karimah, Sp.OG.