Perceraian Dapat Menimbulkan Masalah Kesehatan Mental Pada Anak, Begini 3 Cara Mencegahnya Menurut Psikolog

By Cecilia Ardisty, Minggu, 25 April 2021 | 18:58 WIB
Perceraian membuat masalah kesehatan mental pada anak (freepik)

Nakita.id - Idealnya setiap pasangan suami-istri tidak menginginkan perceraian terjadi ditambah memiliki buah hati.

Namun memang ada kalanya bahkan banyak sekali hubungan rumah tangga dengan satu atau lebih alasan justru kalau dipertahankan bisa menyebabkan luka mendalam.

Menyebabkan luka mendalam baik pada pasangan suami-istri atau sang anak sehingga dengan terpaksa perpisahan harus diambil.

Baca Juga: Perceraian Tak Bisa Terhindarkan? Moms Perlu Tahu Efek Psikologis Pada Si Kecil, Mulai Menyalahkan Diri Sendiri hingga Depresi

Akhirnya efek psikologis pada anak karena perceraian adalah anak itu terluka, contohnya menyalahkan diri sendiri, menyalahkan salah satu atau kedua orang tuanya, depresi, hingga trauma dengan hubungan lawan jenis.

Lantas, apakah perceraian dapat menimbulkan masalah kesehatan mental pada anak?

Oleh karena itu, Nakita.id telah mewawancarai psikolog untuk membahas konsep perceraian dan efek perceraian pada anak.

Diwawancarai Nakita.id pada Jumat (16/4/2021), Monica Sulistiawati, M.Psi, Psikolog yang berpraktik di Personal Growth menjelaskan kebenaran perceraian menimbulkan masalah kesehatan mental pada anak.

Monica mengatakan benar bahwa perceraian menimbulkan masalah kesehatan mental pada anak.

"Tapi beda-beda antara satu anak dengan anak lainnya. Jadi belum tentu, bisa saja menimbulkan masalah kesehatan mental tapi tidak pasti," ujar Monica.

Baca Juga: Beda 360 Derajat! Ketika Rumah Tangga Sule di Ambang Perceraian, Mantan Kekasihnya Justru Pamer Bahagia Usai Dinikahi Dokter Mapan Hingga Banjir Pujian

Mencegah perceraian menimbulkan masalah kesehatan mental pada anak

Monica mengatakan ada beberapa hal yang dapat Moms lakukan untuk mencegah perceraian menimbulkan masalah kesehatan mental pada anak.

"Pertama, mempersiapkan anak jika bahwa orang tua sudah pasti akan melakukan perpisahan maka anak juga harus dibekali pemahaman bahwa perpisahan ini terjadi bukan karena kesalahan anak, itu dulu," pungkasnya.

Kedua, berikan keyakinan pada anak bahwa meskipun sudah berpisah ayah si anak tetap ayahnya si anak, ibunya si anak tetap ibunya si anak.

Monica Sulistiawati., M.Psi, Psikolog yang berpraktik di Personal Growth menjelaskan efek psikologis perceraian

Monica kemudian memberikan contoh perkataan yang dapat Moms ucapkan kepada Si Kecil ketika perceraian terjadi.

"Mama, papa tetap memberikan perhatian dan kasih sayang yang sama untuk kamu. Kapanpun kamu mau bersama dengan bunda, bunda ada. Kapanpun kamu mau bersama dengan ayah, ayah ada." jelas Monica.

Ketiga, Monica mengatakan sedapat mungkin tidak mengajukan pertanyaan kepada anak untuk memilih tempat tinggal.

Baca Juga: Sebut Bukan Keluarga Berbelit-belit Sampai Sudah Siapkan Perceraian, Orang Terdekat Nathalie Holscher Bongkar Alasan Konflik Rumah Tangga Sule

"Sedapat mungkin, tidak mengajukan pertanyaan kepada anak, “Kamu pilih tinggal bersama ayah atau bunda?”

Karena bagaimanapun juga itu sangat berat buat anak. Jadi walaupun kita berpisah tapi memang harus diupayakan bahwa perpisahan baik-baik saja," papar Monica.