Punya Beragam Budaya, Beginilah 5 Tradisi Lebaran Dari Berbagai Daerah di Indonesia yang Unik Banget

By Gabriela Stefani, Kamis, 13 Mei 2021 | 19:00 WIB
tradisi lebaran di berbagai daerah yang unik (Freepik.com)

Nakita.id - Semua tahu bahwa Indonesia memiliki bebagai budaya dan tradisi.

Salah satunya tradisi dalam merayakan hari raya idul fitri.

Diketahui bulan puasa tinggal menghitung hari, artinya umat muslim akan merayakan hari kemenangan sebentar lagi.

Tradisi yang paling umum saat Idul Fitri yaitu sepulang shalat Ied, umat muslim akan halal bihalal ke tetangga.

Baca Juga: Sebentar Lagi Lebaran, Ajak Si Kecil Bikin Kartu Ucapan Idul Fitri Pakai 3 Aplikasi Ini Sambil Manfaatkan Momen Happy Moms Happy Ramadhan, Caranya Gampang Banget!

Kemudian berkumpul dengan keluarga untuk saling bermaaf-maafan sambil menyantap makanan khas lebaran seperti ketupat, opor ayam, dan masih banyak lagi.

Tak hanya itu, tradisi bagi-bagi THR juga sudah biasa terjadi setiap tahun.

Berbeda dengan tradisi pada umumnya, 6 daerah di Indonesia ini justru memiliki tradisi lebaran yang unik.

1. Grebek Syawal di Yogyakarta

Dari Yogyakarta terdapat tradisi lebaran yang unik yaitu Grebeg Syawal.

Dalam tradisi Grebeg Syawal akan dimulai dengan keluarnya Gunungan Lanang (kakung) yang dibawa ke Masjid Gede Keraton Ngayogyakarta untuk didoakan.

Gunungan Lanang ini terbuat dari hasil bumi seperti sayur mayur dan lainnya yang akan diambil secara berebutan oleh masyarakat kalau sudah sampai.

Dengan begitu Gunung Lanang yang dipercaya membawa berkah dan ketenteraman ini dikawal oleh prajurit keraton.

Kenapa prajurit keraton? Hal itu karena Grebeg Syawal ini merupakan sebuah ritual Keraton Yogyakarta dalam memperingati 1 Syawal.

2. Nyama Selam di Bali

Nyama Selam sendiri merupakan sebutan khas penduduk Bali untuk kalangan Muslim.

Baca Juga: Bosan dengan Rendang dan Opor Ayam? Berikut Makanan Khas Lebaran yang Tak Kalah Enak dan Mengenyangkan

Salah satu tradisi Nyama Selam yaitu 'ngejot' atau pemberian makanan untuk penduduk sekitar tanpa memandang agamanya.

Dan 'ngejot' ini akan dilakukan oleh masyarakat Bali yang beragama Hindu kepada umat Muslim saat Nyepi atau Galungan.

3. Perang Topat di Lombok

Tepat di hari lebaran, para masyarakat Lombok, NTB akan mengadakan Perang Topat atau Perang Ketupat.

Nantinya mereka akan saling melempar ketupat di Makam Loang Baloq kawasan Pantai Tanjung Karang dan Makam Bintaro pada kawasan Pantai Bintaro.

Meskipun namanya perang, tetapi sebenarnya ketupat di NTB menjadi salah satu alat kerukunan antara umat Muslim dan Hindu di Lombok.

4. Festival Meriam Karbit di Pontianak

Festival Meriam Karbit akan menjadi ajang perlombaan dengan pemenang yang memiliki meriam dengan bunyi paling kompak.

Biasanya festival ini diadakan selama 3 hari yaitu sebelum, saat, dan sesudah lebaran di tepian Sungai Kapuas.

Meriam Karbit ini terbuat dari pohon kelapa atau kayu durian serta dilengkapi dengan rotan untuk pengikatnya.

Baca Juga: Menjelang Hari Raya, Happy Moms Happy Ramadan Bisa Siapkan Sederet Kado Menarik Ini untuk Gantikan Uang Tunai Sebagai THR Lebaran

5. Tumbilotohe di Gorontalo

Tumbilotohe merupakan tradisi yang membuat masyarakat Gorontalo memasang lampu sejak 3 malam terakhir jelang Idul Fitri.

Mulanya Tumbilotohe ini diadakan untuk mempermudahkan warga dalam pemberian zakat fitrah di malam hari.

Bermula dari terbuat dari damar dan getah pohon, kemudian beralih menjadi minyak kelapa dan akhirnya minyak tanah.

Saat ini lampu yang dipasang tersebut sudah berbagai bentuk dan warna serta dipasang di rumah hingga sejumlah tempat umum dan ladang.