Tidak Meratanya Pengadaan Obat-obatan Untuk Pasien Lupus di Daerah Jadi Sorotan, Begini Jawaban dari BPJS Kesehatan

By Gabriela Stefani, Senin, 10 Mei 2021 | 19:30 WIB
Jawaban BPJS Kesehatan terkait tidak meratanya pengadaan obat-obatan untuk pasien lupus di daerah (Freepik)

Nakita.id - Tepat 10 Mei ini diperingati sebagai Hari Lupus Sedunia.

Perlu diketahui bahwa penyakit lupus ini 90% menyerang wanita di usia produktif seperti 15-45 tahun, sementara 10% menyerang anak-anak dan laki-laki.

Dan enyakit lupus kerap disebut sebagai penyakit 'seribu wajah'.

Hal itu karena banyak tenaga medis yang salah mengartikan gejala dari lupus yang justru dianggap penyakit lain.

Pasalnya penyakit lupus memiliki gejala yang bisa mirip dengan penyakit lainnya.

Baca Juga: Penyakit Autoimun Lupus Perlu Diwaspadai 5 Golongan Berisiko Ini, Siapa Saja?

Misalnya gejala kulit merah-merah di badan, dokter bisa mengartikannya bahwa pasien mengidap dermatitis atau urtikaria.

Kemudian gejala penyakit lupus seperti gangguan mental bisa dianggap adanya gangguan kejiawaan akibat stres dan lainnya.

Tak hanya sulit didiagnosa, Ketua IDAI Cabang DIY dr. Sumadiono, Sp.A menyebutkan bahwa pelayanan dan obat-obatan untuk penyakit lupus juga belum merata.

Bahkan ada pula daerah yang belum tersedia pelayanan dan obat-obatannya.

Lalu bagaimana agar penyakit lupus bisa ditangani dengan tepat sekaligus obat-obatnya memadai?