Heboh Bocah Perempuan Asal Temanggung Dirukiah Sampai Meninggal karena Nakal, Ini Cara Hadapi Anak Tantrum No Stress, No Drama

By Kirana Riyantika, Selasa, 18 Mei 2021 | 19:00 WIB
Ilustrasi menghadapi anak tantrum (Freepik/Karlyukav)

Nakita.id - Pada Minggu (16/5/2021) masyarakat di Desa Congkrang, Kecamatan Bejen, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah dihebohkan dengan kasus penemuan mayat seorang anak perempuan.

Anak perempuan berusia tujuh tahun itu ditemukan tergolek tak bernyawa di atas kasur rumahnya.

Kondisi jenazah anak perempuan tersebut sudah tinggal kulit dan tulang.

Dikutip dari Tribunnewsmaker.com, terungkap bahwa anak perempuan berinisial A tersebut dibunuh karena dianggap nakal.

Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan yang Banyak Dipercaya Ibu Hamil, Benarkah Wajah Glowing Petanda Moms Hamil Anak Laki-laki?

Dua orang tetangga korban beranggapan bahwa korban nakal karena kerasukan genderuwo sehingga harus dirukiah.

Korban tewas setelah dirukiah oleh dua tetangganya dengan cara ditenggelamkan di dalam bak.

Orangtua A kemudian meletakkan jenazah anaknya tersebut di atas kasur karena diiming-imingi harapan anaknya akan bangun kembali.

Moms, sikap anak-anak yang sering dicap nakal berupa sering marah-marah, menangis, bahkan mengamuk ketika menginginkan sesuatu disebut tantrum.

Anak melakukan tantrum karena belum terlalu paham mengenai bagaimana cara menyampaikan keinginannya.

Biasanya, anak menjadi tantrum dengan tujuan supaya orangtua menjadi perhatian kepadanya dan keinginannya dipenuhi.

Banyak orangtua yang merasa kebingungan ketika mendapati anaknya marah-marah, menangis, bahkan mengamuk.

Dikutip dari Tabloid Nakita, berikut cara mengatasi anak yang tantrum tanpa drama:

Baca Juga: Digadang-gadang Sebagai Obat Tradisional dengan Kombinasi Paling Sempurna, Ini Khasiat Ampuh Campuran Kunyit dan Lada Hitam

Cari tahu pemicunya

Moms perlu tahu apa yang menyebabkan anak menjadi mengamuk.

Apakah dirinya merasa lapar, lelah, tidak enak badan, atau menginginkan sesuatu.

Mengenali situasi pemicu akan memungkinkan orangtua mengarahkan sang anak untuk menyalurkan emosinya dengan baik.

Untuk itu, orangtua perlu berdiskusi dan membiarkan anak mengatakan apa yang dirasakan dan diinginkannya.

Biarkan anak melepas emosi

Saat sedang emosi, anak akan susah diajak bicara.

Sebaiknya biarkan dulu anak menyalurkan emosinya, kemudian bicarakan baik-baik saat emosi anak sudah mereda.

Tidak terpancing emosi

Penting bagi Moms dan Dads untuk tetap tenang dan tidak terpancing emosi.

Sebab, emosi Moms dan Dads yang memuncak justru bisa membahayakan mental dan fisik Si Kecil.

Baca Juga: Waspadai Varian Baru Covid-19 Baru dari London dan Afrika yang Ternyata Sudah Masuk ke Jawa Timur, Ini Gejalanya

Yang perlu dilakukan orangtua adalah cukup hadir untuk sang anak tanpa berbicara sedikit pun agar anak merasa aman.

Jika emosi mulai tersulut, coba tarik napas dalam-dalam dan tetap awasi sang anak agar tidak melakukan hal berbahaya saat tantrum.

Tidak menuruti keinginan anak

Apabila setiap anak tantrum Moms kemudian menuruti keinginannya, maka kejadian itu akan terus berulang.

Tahan diri Moms untuk mengabulkan permintaan anak saat tantrum.

Mencari bantuan

Bila Si Kecil mengamuk dan menangis di luar batas wajar, jangan ragu konsultasikan ke dokter.

Konsultasi dokter penting dilakukan apabila tantrum anak semakin parah di atas usia 4 tahun, melukai diri sendiri atau orang lain, dan mengeluh sakit kepala atau cemas saat tantrum.