Anak-anak yang Berpotensi Melakukan Bunuh Diri di Masa Depan Bisa Diprediksi? Begini Upaya Pencegahannya

By Kirana Riyantika, Sabtu, 22 Mei 2021 | 08:25 WIB
Ilustrasi anak mengalami depresi (Pixabay)

Nakita.id - Selama pandemi Covid-19, bahasan mengenai kesehatan mental semakin jadi pembicaraan.

Dikutip dari Parents, penelitian menunjukkan peningkatan gejala depresi dan kecemasan pada remaja dan dewasa muda.

Bunuh diri adalah penyebab utama kematian kedua pada usia 10 hingga 34 tahun, menurut CDC. 

Baca Juga: Mungkin Lupa Nama Tapi Ingat Wajahnya, Dulu Nanda Gita Sering Nongol di FTV Tapi Sekarang Nasibnya Jadi Seperti Ini hingga Pernah Nyaris Bunuh Diri

Meski bunuh diri pada anak usia sekolah dasar jarang terjadi, jumlah anak usia 6 hingga 12 tahun yang mengunjungi rumah sakit anak-anak karena pikiran untuk bunuh diri atau menyakiti diri sendiri meningkat lebih dari dua kali lipat dari tahun 2016 hingga 2019.

Para ahli sepakat bahasan tentang kesehatan mental harus dimulai sejak dini. 

"Semakin cepat kita dapat mulai membahas dengan anak-anak tentang kesehatan mental, semakin besar kesempatan kita untuk mencegah perilaku bunuh diri," kata Arielle H. Sheftall, Ph.D., selaku peneliti utama di Pusat Penelitian dan Pencegahan Bunuh Diri di Rumah Sakit Anak Nationwide. 

"Jika kita menghilangkan stigma dan menormalkan topik seperti kesehatan mental dan bunuh diri sejak dini, anak-anak akan merasa lebih nyaman untuk mengekspresikan diri dan mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan," tambahnya.

Untuk sekolah dasar, jarang langsung membahas mengenai pencegahan bunuh diri.