Tak Akan Banyak Ikut Campur, Kemendikbud Serahkan Seluruh Keputusan Sistem KBM Tatap Muka ke Sekolah Demi Capai Efektifitas Pembelajaran

By Gabriela Stefani, Rabu, 26 Mei 2021 | 09:48 WIB
Efektifitas sekolah tatap muka (Freepik)

Nakita.id - Pembelajaran tatap muka akan segera digelar.

Rencananya sekolah tatap muka akan mulai dibuka pada Juli 2021.

Hal itu karena sambil menunggu tenaga kependidikan mendapatkan vaksin secara lengkap.

Tapi rupanya pembukaan sekolah tatap muka ini tidak perlu menunggu hingga Juli 2021.

Baca Juga: Tak Perlu Tunggu Sampai Juli 2021, Kemendikbud Sebut Sekolah Tatap Muka Sudah Bisa Digelar dari Sekarang

Ketika satu sekolah seluruh tenaga kependidikannya sudah lengkap mendapatkan vaksin, maka sekolah tersebut sudah bisa memulai pembelajaran tatap muka.

Rencana sekolah tatap muka yang tak ingin lagi ditunda ini karena Kemendikbud melihat bahwa pembelajaran jarak jauh tidak terlaksana dengan ideal.

Bahkan banyak murid-murid yang mengalami tekanan selama pembelajaran jarak jauh.

Dengan begitu tentu saja pemerintah merencanakan agar kegiatan belajar mengajar tatap muka ini berjalan dengan efektif.

Pemerintah memang sudah mengeluarkan SKB 4 Menteri yang mengatur perihal rencana sekolah tatap muka.

Tetapi pemerintah tidak memaksakan sistem pembelajarannya kepada sekolah demi efektifitas pembelajaran.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Jumeri, S.TP. M, Si dalam wawancaranya bersama Nakita.id menyebutkan bahwa perihal efektifitas kegiatan belajar mengajar diserahkan secara penuh pengaturannya kepada pihak sekolah.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Jumeri, S.TP. M, Si

Perlu diketahui bahwa ketika sekolah tatap muka nantinya diberlangsungkan, maka tidak seluruh murid langsung masuk.

Baca Juga: Sudah Bisa Dimulai dari Sekarang, Inilah Syarat Pembukaan Sekolah Tatap Muka yang Harus Dipenuhi Sebelum Murid-murid Masuk

Pasalnya pemerintah membatasi jumlah siswa dalam satu kelas hanya diperbolehkan setengah dari anggota kelas sebelum pandemi.

Artinya sekolah akan memberlakukan sistem shifting pembelajaran agar jumlah siswa dalam satu kelas sesuai dengan arahan pemerintah.

Lalu bagaimana sistem shifting pembelajaran pada siswa untuk melancarkan KBM tatap muka?

"Pembagian sistim shift-nya diserahkan ke sekolah. Jadi tidak harus satu minggu masuk, satu minggu libur. Tapi bisa jadi dalam seminggu seorang siswa datang aja cukup misalnya biasanya 6 hari cukup maksimal 3 hari," papar Jumeri.

Dan pengaturan ini shift ini bukanlah pakem dari pemerintah sehingga sekolah punya kewenangan untuk mengaturnya.

"Kemudian pengaturan ini diserahkan kepada kepala sekolah dan guru-guru setempat karena kepala sekolahlah dan guru-gurulah yang lebih tau dari kondisi riil putra-putrinya sehingga mereka bisa memilih antara pagi dan siang," ujar Jumeri.

Baca Juga: Ini Bedanya Sistem Pembelajaran Sekolah Tatap Muka Juli 2021 Demi Mencapai KBM yang Efektif di Tengah Pandemi

Jumeri pun mencontohkan sistem shift pembelajaran yang bisa saja diterapkan.

"Misalnya dalam satu kelas kelompok A berangkat pagi kelompok B berangkat siang. Atau kelompok A berangkat hari ini kelompok B besok pagi. Bergiliran itu bisa jadi seperti itu," ujarnya.

Dan lagi-lagi Jumeri menekankan bahwa seluruh sistem kegiatan belajar mengajar agar efektif diserahkan kepada sekolah.

"Dan itu kita tidak memaksakan modelnya tiap hari harus seminggu sekali, tidak. Nanti sekolahlah yang lebih mengerti apa yang terbaik untuk bisa dilakukan di sekolahnya," jelasnya.