Termasuk Salah Satu Ciri-ciri Hamil, Bagaimana Membedakan Telat Menstruasi Biasa dengan Telat karena Hamil?

By Diah Puspita Ningrum, Sabtu, 29 Mei 2021 | 10:15 WIB
Cara membedakan nyeri perut karena menstruasi dengan ciri-ciri kehamilan (Freepik)

Nakita.id - Terlambat datang bulan atau menstruasi merupakan salah satu ciri-ciri hamil.

Moms pasti sudah tahu mengenai ciri-ciri hamil yang biasa dialami oleh tubuh di masa awal kehamilan.

Tapi tahukah kalian kalau ciri-ciri hamil terlambat datang bulan beda dengan telat menstruasi biasa.

Tidak sedikit perempuan salah sangka menganggap telat datang bulan biasa sebagai tanda hamil.

Baca Juga: Nagita Slavina Hamil Anak Lelaki Lagi, Benarkah Warna Urine Lebih Gelap Jadi Ciri-ciri Hamil Anak Laki-laki? Ini Penjelasannya

Apalagi untuk Moms yang sudah lama menantikan kehadiran buah hati di dalam pernikahan.

Karena tidak tahu bedanya, Moms mungkin akan langsung mengecek menggunakan alat uji kehamilan.

Nah agar tidak kecewa, simak cara membedakan terlambat menstruasi biasa dengan tanda kehamilan.

Melansir dari Medical News Today, Moms membedakan ciri-ciri hamil dengan menstruasi biasa dengan cara ini:

1. Nyeri payudara

Payudara yang membengkak dan terasa nyeri adalah tanda PMS, terutama jika Moms mengalami sensasi payudara yang terasa penuh, sesak, disertai oleh rasa nyeri dan berat.

Keluhan ini akan muncul tepat sebelum menstruasi dan berhenti di hari pertama menstruasi atau selama periode haid.

Namun, jika payudara Moms terasa sakit agak lama, sensitif atau lunak saat disentuh, dan kedua payudara terasa lebih berat, artinya Moms mengalami kehamilan.

Kelembutan dan pembengkakan ini biasanya akan terjadi 1-2 minggu setelah pembuahan terjadi dan dapat berlangsung cukup lama akibat lonjakan tingkat progesteron dalam tubuh.

Pada beberapa wanita nyeri payudara bisa berlangsung sepanjang masa kehamilan mereka.

Baca Juga: Terlalu Cepat Juga Tidak Bagus, Ini Waktu Tepat Gunakan Testpack Usai Rasakan Ciri-ciri Hamil

2. Kram perut

Jika Moms merasakan kram di perut bagian bawah terasa seperti diperas dan diikuti oleh nyeri punggung, artinya Moms sedang mengalami dismenore atau kram akibat kejang otot rahim yang terjadi 24-48 jam sebelum menstruasi.

Pada umumnya, kram tanda menstruasi akan berangsur berkurang selama periode haid dan menghilang di penghujung siklus.

Kram perut yang disebabkan implantasi embrio umumnya terasa lebih ringan daripada kram perut yang biasa Moms alami selama PMS.

Jika sel telur yang dibuahi menempel di sisi kanan rahim, kram mungkin lebih terasa pada sisi itu, bukan di sebelah kiri.

Kram bisa berlangsung hanya beberapa jam segera setelah ovulasi terjadi dan sering kali dibarengi dengan kemunculan bercak darah, tapi sekali lagi, ini tidak berlaku untuk setiap perempuan.

3. Pendarahan

Pendarahan ringan kadang terjadi sebagai salah satu tanda awal kehamilan, tetapi banyak wanita menduga jenis bercak darah ringan ini sebagai pertanda menstruasi biasa.

Bercak-bercak darah yang terjadi di awal kehamilan ini disebut perdarahan implantasi.

Biasanya dimulai sekitar seminggu sebelum menstruasi.

Tandanya terlihat hanya 1-2 tetes darah di celana dalam atau pantyliners.

Tanda awal kehamilan klasik adalah terlambat datang bulan, terlebih jika siklus menstruasi Moms normal dan tidak pernah terlambat sebelumnya.

Baca Juga: Sebelumnya Tak Suka, Nathalie Holscher Tiba-tiba Ngidam Makan Asin, Benarkah Jadi Ciri-ciri Hamil Anak Laki-laki?

Tapi, jika siklus Moms cenderung tidak teratur atau tidak terduga, Moms mungkin tidak hamil.

Bahkan pada wanita yang memiliki siklus tepat waktu sekalipun, periode menstruasi yang terlewat bukan jaminan pasti itu tanda awal kehamilan.

Stres, perubahan pola makan, peningkatan aktivitas fisik, dan sekelompok faktor eksternal lainnya dapat menyebabkan Moms mengalami terlambat datang bulan atau bahkan tidak sama sekali.