Bukan Keisengan Si Kecil, Berikut 5 Arti Menakjubkan dari Tendangan Bayi di Dalam Kandungan

By Ruby Rachmadina, Minggu, 30 Mei 2021 | 13:49 WIB
Mengetahui arti dari setiap tendangan bayi di dalam perut (freepik.com)

Nakita.id - Moms saat bayi masih berada di dalam kandungan, rasa-rasanya tidak sabar untuk menantikan sang bayi lahir ke dunia.

Menyaksikan perkembangan janin dari waktu ke waktu menjadikan hal yang menyenangkan dan tak akan terlupakan.

Salah satu momen yang paling ditunggu pada ibu hamil adalah ketika merasakan tendangan bayi di dalam perut.

Rasa bahagia juga Moms rasakan saat sedang mengandung dan merasakan sensasi tendangan bayi di dalam rahim.

Tendangan bayi yang ada di dalam rahim menjadi cara berkomunikasi antara calon anak kepada ibunya.

Umumnya, gerakan bayi dapat dirasakan ketika 16-24 minggu kehamilan.

Biasanya ibu hamil akan merasakan tendangan janin dari dalam perutnya sekitar 15-20 kali dalam sehari.

Baca Juga: Jadi Salah Satu Perkembangan yang Paling Dinantikan, Pada Usia Berapa Moms Mulai Bisa Merasakan Tendangan Pertama Si Kecil di Dalam Perut?

Moms harus tahu, ternyata bayi juga butuh peregangan dan melakukan gerakan untuk relaksasi lho.

Gerakan tendangan pada bayi di dalam kandungan juga bisa menjadi reaksi bayi terhadap apa yang terjadi di lingkungannya.

Dilansir melalui grid.id terdapat 5 makna tendangan bayi saat masih di dalam kandungan, yaitu:

Gerakan tangan atau cegukan

Moms tendangan bayi bisa dijadikan tanda bahwa sang janin mulai tumbuh dan bergerak.

Tendangan tersebut dimaksud gerakan bayi di dalam rahim.

Tendangan bayi bisa diartikan bahwa bayi sedang mengalami gerakan diafragma, cegukan, meregangkan tubuhnya untuk bersantai atau bisa jadi bayi sedang menggerakan tangan ketika berbalik posisi.

Memberikan gerakan berupa tendangan merupakan cara bayi untuk memberi tahu bahwa janin tumbuh dengan baik dan kuat.

Tendangan tanggapan

Baca Juga: Istrinya Sedang Hamil, Rey Mbayang Justru Harus Merasakan Hal Ini

Bayi biasanya bergerak untuk menanggapi rangsangan eksternal, seperti suara, belaian atau cahaya.

Moms jadi bisa sering-sering melakukan komunikasi dengan bayi sambil membelai lembut perut.

Merespon makanan

Moms segala sesuatu yang dimakan oleh ibu hamil, juga akan sampai kepada sang bayi.

Itulah mengapa ibu hamil harus banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung gizi yang sempurna dan juga memperhatikan asupan yang dimakan.

Makanan yang sehat lagi bergizi akan memberikan energi kepada bayi dalam kandungan.

Itulah mengapa bayi terlihat aktif menendang ketika ibu hamil baru saja selesai makan.

Moms bayi yang sehat biasanya menendang sekitar 15-20 kali sehari.

Sesaat Moms telah selesai makan, biasanya bayi lebih sering memberi respon gerakan atau tendangan.

Ada baiknya setelah selesai makan Moms duduk terlebih dahulu sebelum melakukan aktivitas lainnya.

Baca Juga: Tanda Janin Sudah Masuk Panggul, Begini Gerakan Bayi yang Akan Dirasakan

Tendangan dini

Moms bagi ibu hamil yang ingin merasakan tendangan di awal harus benar-benar sangat penuh perhatian.

Pasalnya banyak ibu hamil yang melewatkan tendangan pertama mereka.

Biasanya ibu hamil mengira tendangan pertama tersebut sebagai angin atau hanya getaraan yang terjadi pada perut.

Kebanyakan gerakan bayi di usia sembilan minggu tidak dirasakan oleh ibu.

Moms ternyata tendangan ini hanya bisa terekam pada mesin ultrasound.

Saat usia kandungan memasuki 18-19 minggu tendangan mulai terasa seperti adanya getaran.

Lain halnya ketika Moms masuk minggu ke-24, Moms bisa merasakan tendangan lebih sering. 

Moms bisa merasakan tendangan dini pada minggu ke 13.

Baca Juga: Jangan Dianggap Remeh, Lakukan 4 Hal Ini Untuk Mengatasi Nyeri Panggul Pada Ibu Hamil

Tendangan berkurang

Jika tendangan berkurang atau bayi tidak bergerak dalam satu jam meski Moms baru saja makan, bisa berarti ada sesuatu yang salah dengan bayi.

Bayi yang kurang menendang bukan menunjukan ia sedang merasa tenang ataupun pendiam.

Bisa jadi bayi tidak mendapat nutrisi atau oksigen yang cukup.

Terkadang gerakan janin cenderung melambat ketika kadar gula menurun atau ibu hamil sedang merasakan kelelahan.

Tetapi biasanya di usia 38 minggu, terkadang adanya penurunan gerakan karena janin kekurangan gerak.

Ibu hamil sebaiknya memeriksakan diri ke dokter kandungan ataupun bidan yang dipercaya untuk mengetahui pola denyut jantung janin dan mengevaluasi penyebab kurangnya gerakan janin.

Baca Juga: Moms, Ini Frekuensi Tendangan dan Gerakan Bayi Selama di Kandungan