Mitos atau Fakta Menggendong Bayi Menghadap Depan Justru Akan Berbahaya dan Bisa Datangkan Hal Buruk? Begini Penjelasannya

By Shinta Dwi Ayu, Rabu, 2 Juni 2021 | 17:00 WIB
Ilustrasi menggendong hadap depan. (Freepik)

Indah mengatakan, terlalu lama menggendong anak menghadap ke depan bisa membuat Si Kecil menjadi over stimulasi.

"Orangtua seringkali merasa tidak percaya diri bahwa dirinya ini menarik dan diperlukan di mata anak, sehingga orangtua cenderung lebih suka menggendong anaknya hadap luar terlalu dini. Padahal perkembangan mata anak di bawah 6 bulan masih sangat terbatas. FFO boleh, tapi harus di waktu dan durasi yang tepat. Terlalu lama menggendong hadap luar mungkin bisa mengakibatkan anak menjadi overstimulasi, walaupun respon anak terhadap overstimulasi juga berbeda-beda. Ada yang biasa saja, ada juga yang histeris dan membuat orangtua kewalahan," ungkap Indah.

Stimulasi sendiri memang sangat penting dan dibutuhkan, namun jika berlebih juga tidak baik untuk perkembangan otaknya Moms.

Baca Juga: Sempat Dituding Jadi Perusak Rumah Tangga Ariel NOAH, Luna Maya Pernah Marah-Marah di Depan Awak Media Saat Gendong Alleia, Ada Apa?

"Stimulasi memang penting, tapi kalau terlalu berlebihan juga tidak baik untuk tumbuh kembang otaknya. Anak bisa mudah stres karena terlalu banyak memproses informasi. Bayi memang cerdas, tapi tentunya sebagai orangtua kita juga harus lebih cerdas memberikan stimulasi yang pas, tidak berlebihan," ujar Indah.

Selain itu, menggendong menghadap ke depan juga merupakan posisi yang tidak nyaman bagi para penggendongnya.

"Menggendong hadap luar justru sebenarnya tidak nyaman untuk penggendong dan membuat penggendong lebih sakit pinggang ketimbang menggendong hadap dalam. Hal ini dikarenakan posisi anak menjauhi titik gravitasi tubuh kita, sedangkan gendong hadap dalam posisi anak menempel dengan titik gravitasi tubuh kita, sehingga kita bisa lebih nyaman menggendong dengan durasi yang cukup lama," tutup Indah.