Sering Dilakukan! Ternyata Gaya Hidup Generasi Milenial yang Seperti Ini Bikin Kita Gampang Terkena Hipertensi

By Cecilia Ardisty, Jumat, 4 Juni 2021 | 10:15 WIB
Gaya hidup membuat hipertensi (freepik)

Nakita.id - Faktanya, tak hanya terjadi pada orang usia lanjut, hipertensi dapat dialami oleh generasi milenial.

Tekanan darah tinggi dapat dialami oleh generasi milenial ini terungkap melalui data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018.

Data tersebut mengungkapkan sebanyak 34,11 persen orang dewasa di atas usia lanjut di atas usia 18 tahun mengalami tekanan darah tinggi.

Baca Juga: Selama Ini Ternyata Ada di Sekitar Kita! Yuk Coba 3 Minuman untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi

Hal yang buat prihatin angka tersebut meningkat dari 2013 yang menunjukkan 14,5 persen persen orang dewasa di atas 18 tahun menderita masalah kesehatan itu.

Sedangkan, mereka yang usianya 25-43 tahun diketahui menyandang hipertensi sebanyak 14.7 persen dan 24.8 persen pada usia 35-44 tahun.

Lantas, gaya hidup seperti apa yang membuat seseorang bisa terkena hipertensi?

Mirisnya, generasi milenial dapat mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi yang bisa terjadi pada orang usia lanjut.

Oleh karena itu, Moms dan Dads sebaiknya tahu gaya hidup seperti apa yang membuat seseorang bisa terkena hipertensi.

Melansir dari Kompas.com, Dr Badai Bhatara Tiksnadi, Sp.JP (K), MM, FIHA, dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) memaparkan gaya hidup kurang bergerak menjadi salah satu faktor penyebabnya.

Baca Juga: Sering Terbangun di Malam Hari karena Harus Buang Air Kecil? Awas Ini Bisa Jadi Tanda Tubuh Alami Masalah Kesehatan Serius

"Pada milenial, kemajuan teknologi yang membuat kita kurang bergerak, dan stres menyebabkan risiko hipertensi meningkat.

Sekarang ini kita bisa memesan makanan secara online lewat aplikasi sehingga kita lebih sedikit bergerak," ucap Badai.

 Di sisi lain, faktor risiko hipertensi dapat dibagi menjadi dua, yaitu faktor risiko yang tidak bisa diubah dan faktor risiko yang dapat diubah.

"Umur, jenis kelamin, dan riwayat keluarga adalah faktor risiko hipertensi yang tidak dapat diubah atau dimodifikasi," jelas Badai.

Sementara, pola makan dan gaya hidup kita adalah faktor risiko hipertensi yang dapat diubah.

Membatasi konsumsi garam dan memperbanyak buah dan sayuran merupakan pola makan yang disarankan untuk mencegah hipertensi.

Baca Juga: Harapan Baru untuk Pemilik Penyakit Darah Tinggi, Ternyata Ada Cara Alami Super Mudah untuk Redakan Hipertensi

Hal ini karena buah dan sayuran mengandung kalium, kalsium dan magnesium, yang bisa mencegah hipertensi.

Badai juga mengingatkan aktivitas fisik yang dilakukan teratur juga tak kalah penting untuk mencegah tekanan darah tinggi.

"Cobalah berjalan kaki sejauh 3 kilometer, atau berolahraga selama 30 menit, lima hari dalam seminggu," saran Badai.