Masih Dipercayai Sebagian Besar Orang, Ternyata Begini Penjelasan Sesungguhnya Tentang Terlalu Sering Menggendong Bayi Bisa Sebabkan Bau Tangan

By Shinta Dwi Ayu, Sabtu, 5 Juni 2021 | 16:30 WIB
Ilustrasi menggendong bayi. (Freepik)

Indah Siauw, Certified Babywearing Consultant dari School of Babywearing UK .

"Bau tangan adalah mitos yang dibuat oleh masyarakat karena orang tua lelah menggendong anaknya terus menerus. Menggendong menjadi sebuah momok yang amat menakutkan karena kalau menggendong terus menerus artinya pekerjaan rumah terbengkalai, lelah, dan yang lebih ditakutkan adalah terjadi baby blues pada orang tua," ujar Indah dalam wawancara mendalam bersama Nakita.id, Senin (31/05/2021).

Menurut Indah sendiri bau tangan menjadi sesuatu yang sangat wajar dialami saat 3 bulan pertama usia bayi.

"Padahal, bau tangan itu umum dan wajar terjadi pada bayi di 3 bulan pertamanya. Nah si fase bau tangan ini sebenarnya adalah fase the fourth trimester atau sering diplesetkan menjadi the fourthgotten trimester, yakni trimester keempat yang terlupakan.

Orang mengira ketika bayi lahir ya sudah, diharapkan bayinya bisa menenangkan dirinya sendiri. Gak sekalian ngarepin bayinya bisa makan sendiri, mandi sendiri, bahkan bisa ngomong pas begitu lahir?" tambah Indah.

Baca Juga: Kagok karena Baru Pertama Punya Anak? Begini Cara Terbaik Menggendong Bayi Baru Lahir yang Aman dan Nyaman

Menurut Indah, yang menyebabkan bayi suka digendong karena saat berada dalam gendongan Si Kecil akan merasa seperti di dalam rahim Moms.

"Jadi, di fase trimester keempat ini, bayi sedang beradaptasi dari Rahim ibu ke dunia luar. Karena menggendong upright dan M-shape ini sama mirip kayak suasana di rahim ibu, makanya bayi suka sekali digendong," ujar Indah.