Yang Ditakutkan Benar Terjadi, Usai Lebaran Dearah Ini Kewalahan Menangani Lonjakan Kasus Covid-19, 'Tingkat Hunian RS dan Angka Kematian Meningkat'

By Nita Febriani, Senin, 7 Juni 2021 | 11:30 WIB
Ilustrasi covid-19 (pixabay)

Nakita.id - Pandemi Covid-19 yang belum usai menjadi alasan dilarangnya mudik lebaran tahun 2021 kemarin.

Pasalnya, pemerintah khawatir dengan adanya pergerakan massal masyarakat lintas daerah akan menambah risiko penyebaran virus Covid-19 menjadi lebih besar.

Berbagai cara pun ditempuh untuk menghalangi para pemudik agar tak kembali ke kampung halaman.

Baca Juga: Ringgo Agus Rahman Positif Covid-19, Isolasi Mandiri Sendirian Sampai Anak Pertamanya Langsung Beri Kado Mengejutkan, 'Cinta dari yang Terkasih di Tengah Pengasingan'

Sayangnya masih banyak masyarakat yang tidak mengindahkan hal ini.

Beberapa nekat menerobos barikade penyekatan mudik hingga rela melakukan trik untuk mengelabuhi petugas demi bisa sampai ke kampungnya.

Alhasil, larang mudik lebaran tahun 2021 kemarin dinilai banyak menemui kegagalan.

Kini yang ditakutkan pun terjadi, beberapa daerah mulai melaporkan kewalahan menangani lonjakan kasus Covid-19.

Seperti halnya yang terjadi di Kalimantan Barat. Dilaporkan rumah sakit di Kalbar mulai kewalahan menangani pasien Covid-19 yang terus berdatangan.

Hal ini pun berefek pada peningkatan angka kematian akibat Covid-19.

Pada Minggu (6/6/2021), terdapat tambahan 104 kasus baru Covid-19 di Kalbar.

Sebanyak 28 orang di antaranya harus mendapat perawatan medis di rumah sakit.

Baca Juga: Yang Ditakutkan Benar Terjadi, Kasus Positif Harian Covid-19 di Jakarta Kembali Sentuh Angka Ribuan Pasca Libur Lebaran

"Sekarang ini, tingkat hunian rumah sakit meningkat, angka kematian meningkat," kata Harisson kepada wartawan, Minggu (6/6/2021) dikutip dari Kompas.com.

Sejak pandemi, total kasus konfirmasi Covid-19 di Kalbar mencapai 11.504 orang, sembuh 10.729 orang atau 93,26 persen dan meninggal dunia 108 orang atau 0,93 persen.

Mirisnya, masih saja banyak masyarakat Kalbar menganggap remeh virus ini.

Menurut Harisson, masih ada masyarakat yang tidak mau mematuhi protokol kesehatan dan tidak mendengarkan setiap anjuran karena menganggap Covid-19 itu tidak ada dan hanya bualan pemerintah saja.

 Padahal kapasitas tempat tidur di rumah sakit mulai menipis.

Pasien dilaporkan masih terus berdatangan meski Satgas Penanganan Covid-19 tingkat kabupaten dan kota telah menambah jumlah tempat tidur di rumah sakit.

Baca Juga: Psikolog Bagikan Tips Mudah Agar Anak Tetap Bisa Bersosialisasi Secara Aman di Masa Pandemi Covid-19, Seperti Apa Caranya?