Jangan Sampai 3 Dampak Kebanyakan Les Ini Muncul Gara-gara Orangtua Terlalu Semangat Gali Minat dan Bakat Anak

By Gabriela Stefani, Selasa, 15 Juni 2021 | 14:19 WIB
3 dampak kebanyakan les yang akan dialami anak (Nakita.id)

Nakita.id - Memberikan les kepada anak menjadi salah satu cara orangtua untuk menggali minat bakat anak.

Bahkan banyak anak yang diberikan berbagai macam jenis les agar orangtua bisa menemukan minat dan bakatnya ada di mana.

Contoh anak diberikan les musik piano dan gitar, kemudian diberikan juga les olahraga berenang dan berkuda, dan lainnya.

Baca Juga: Tips Menggali Minat dan Bakat Anak Melalui Banyak Les Tanpa Membuat Si Kecil Kelelahan

Memberikan les demi menemukan minat dan bakat anak memanglah tidak salah.

Seorang konselor di @awalmula.sub Yuan Yovita Setiawan S.Psi juga menyebutkan tidak masalah dengan pemberian les tersebut.

Asalkan kesejahteraan anak terpenuhi seperti waktu istirahatnya, asupan makanannya, waktu bermainnya, dan belajarnya.

Tetapi ketika kesejahteraan anak tidak terpenuhi dengan baik oleh orangtua sementara les Si Kecil menumpuk, maka akan muncul berbagai permasalahan dalam diri anak.

Dalam wawancaranya bersama Nakita.id, Yuan mengakui kerap menemukan anak yang memiliki jadwal hingga 4 jenis les dalam satu hari.

Yuan Yovita Setiawan, S.Psi - Konselor di @awalmula.sub

Dan ketika kesejahteraan anak tidak dipenuhi dengan baik, dampak negatif terlalu banyak les akan muncul.

1. Anak kelelahan

Tentu saja anak akan kelelahan karena saking banyaknya les yang harus diikuti.

"Kita tahu rentang atensi anak untuk menerima suatu materi cukup pendek karena memang dia masih anak-anak," jelas Yuan.

Baca Juga: Kerap Tak Disadari, Beginilah Tanda-tanda Minat dan Bakat Anak Sudah Muncul, Ketahui Cara Mengembangkannya

Anak sudah sekolah sekian jam, kemudian setelah sekolah ia belum sempat beristirahat tetapi harus lanjut mengikuti pelatihan lainnya.

Dan saat les yang harus diikuti anak dalam satu hari menumpuk, Si Kecil akan dipaksa untuk berlatih, duduk, dan memahami selama seharian di berbagai aktivitas.

2. Tidak ada waktu bermain

Perlu diingat bahwa di usia anak-anak, sewajarnya menjadi waktu Si Kecil untuk bermain.

"Bermain itu sangat penting. Jangan sampai karena ikut les kemudian anak jadi tidak bisa bermain baik itu bermain sendiri, dengan tetangga, atau mungkin juga dengan saudara," papar Yuan.

Dan karena les yang menumpuk, waktu bermainnya jadi berkurang karena harus melakukan banyak kegiatan lainnya.

"Ketika pulang dia belum bisa istirahat nantinya sudah ada les yang lain atau misalnya dipaksa harus makan dulu, harus kerjain pr dulu, dan sebagainya,"

"Jadi waktu bermainnya waktu untuk menikmati kesenangan hidupnya jadi tidak ada," jelas Yuan.

Baca Juga: Jangan Anggap Sama Saja, Ketahui Pola Asuh yang Bisa Dukung dan Hambat Proses Gali Minat dan Bakat Anak

3. Muncul masalah baru

Saat ia kelelahan ditambah tidak ada waktu bermain, Yuan menyebutkan anak bisa menjadi uring-uringan dan cepat marah.

Alhasil masalah baru menjadi muncul dan orangtua malah salah mengartikannya.

"Nantinya akan timbul masalah baru yang disinyalir orangtua ‘loh kok anakku sering marah ya? Kenapa ya? Apa dia tempramen?' atau sebagainya," jelas Yuan.

Padahal bukan karena tempramen atau masalah psikologis lainnya, melainkan terlalu lelah mengikut les dan tidak memiliki waktu bersenang-senang.