Selain Panggul Sempit, Berikut Beberapa Faktor Lain yang Bisa Menyebabkan Moms Melahirkan secara Sesar

By Lolita Sianipar, Sabtu, 19 Juni 2021 | 19:45 WIB
Ini dia beberapa indikasi lain yang menyebabkan melahirkan sesar (freepik)

Nakita.id - Waktu menuju kelahiran sudah semakin dekat untuk menyambut sang buah hati. 

Selain perlengkapan bayi, Moms juga harus mempersiapkan mental agar tenang menjalani persalinan.

Salah satunya menentukan persalinan apa yang akan dipilih.

Banyak Moms mungkin yang memilih persalinan normal dibandingkan dengan sesar. 

Ya, persalinan sesar sering kali dianggap lebih menakutkan, karena identik dengan tindakan operasi.

Lantas, kenapa Moms harus memilih melahirkan dengan persalinan sesar

Baca Juga: Mitos atau Fakta Moms yang Pernah Melahirkan Sesar Tidak Akan Bisa Menjalani Persalinan Normal? Begini Penjelasannya Menurut Ahli

Diwawancarai Nakita.id pada Selasa (15/6/2021), dr. Reni Junita, Sp.OG, yang berpraktik di RSU Bunda Margonda mengatakan, persalinan normal maupun sesar sama-sama pilihan yang tepat. 

"Kadang Moms merasa tidak menjadi seorang ibu jika tidak melahirkan secara normal, tetapi menurut saya yang namanya persalinan dua-duanya tepat," kata dokter Reni.

Dr. Reni Junita, Sp.OG

Dokter Reni mengatakan, jika adanya indikasi dan tidak memungkinkan untuk persalinan pervagina, maka alternatifnya adalah section caesarea.

"Tapi, ketika memang tidak mungkin, indikasi memang ada, dan tidak mungkin untuk lahir secara pervagina, maka memang salah satu alternatifnya adalah section caesarea atau persalinan secara abdominal," ujar dr. Reni dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id. 

Menurut dr. Reni, persalinan abdominal atau section caesarea bisa dilihat dari beberapa indikasi. 

Berikut beberapa indikasi yang menyebabkan Moms melahirkan secara section caesarea, yaitu: 

1. Panggul sempit

Tinggi badan ibu kurang dibawah 140 dan ternyata panggulnya menjadi sempit, maka tidak bisa dipaksakan persalinan normal. 

Baca Juga: Seperti Apa Ya Persalinan Sesar? Berikut Langkah Demi Langkahnya

2. Kepala bayi tidak sesuai panggul 

Cephalopelvic disproportion adalah dimana kepala bayi tidak sesuai dengan panggul ibu.

"Kepala bayi tidak bisa keluar melalui panggul sehingga itupun menjadi indikasi untuk section caesarea," ucap dr. Reni Junita, Sp.OG.

3. Plasenta

Dokter Reni mengatakan, ketika plasenta menutupi secara utuh jalan lahir, maka menjadi indikasi untuk dilakukan section caesarea.

"Jadi, ketika plasenta menutupi jalan lahir yang sering dikenal Plasenta previa total maka itu menjadi indikasi untuk dilakukan section caesarea," ungkap dokter yang berpraktik di RSU Bunda Margonda ini.

Menurutnya, ada juga beberapa indikasi lain dari sisi ibu yang menyebabkan dilakukannya section caesarea. Salah satunya adalah kejang-kejang.

Namun, tak hanya dari pihak ibu, dokter Reni juga mengatakan, persalinan caesar atau section caesarea harus melihat dari sisi sang bayi.

"Pada normalnya, kehamilan bisa dilakukan spontan ketika kepala berada diposisi bawah. Tetapi, ketika posisi janinnya contohnya melintang atau kehalang kaki, menjadi salah satu indikasi section caesarea," kata dokter Reni saat dihubungi secara virtual oleh Nakita.id, Selasa (15/6/2021). 

Penyebab lainnya adalah ketika didapatkan kondisi aliran oksigen mengalami gangguan kepada bayi. 

"Kemudian, ketika didapatkan kondisi contohnya adalah hipoksia janin, dimana aliran oksigen kepada bayi mengalami gangguan sehingga kita sering menyebutnya hipoksia janin," ujar dr. Reni Junita, Sp.OG.

"Hal tersebut menjadi salah satu indikasi untuk melakukan section caesarea," pungkasnya.

Baca Juga: Melahirkan Sesar Bukan Berarti Tak Hebat, Sederet Artis Ini Buktikan Persalinan Sesar Butuh Perjuangan Berat