Nakita.id - Dalam berumah tangga, tak hanya komunikasi yang harus terus diperbaiki dan dijalin agar kualitasnya membaik.
Kualitas hubungan intim juga perlu dibicarakan agar Moms dan Dads sama-sama terbuka tentang kepuasan batin yang wajib dilakukan pasangan suami istri.
Seperti yang kita tahu, setelah menjadi pasangan suami-istri, berhubungan intim merupakan hal yang tak hanya dibutuhkan tapi juga memiliki manfaat.
Baca Juga: Coba Malam Ini Juga! Inilah Posisi Berhubungan Intim Agar Tahan Lama di Ranjang dan Dads Senang
Ada beberapa manfaat berhubungan suami istri menurut Medical Daily:
- baik untuk kesehatan jantung,
- menurunkan tekanan darah,
- menambah imunitas,
- mengurangi risiko kanker prostat,
- meredakan stres.
Akan tetapi, dalam berhubungan intim Moms tak boleh sembarang melakukan berbagai posisi.
Memang pada dasarnya, fantasi sangat penting dan menyenangkan untuk menambah gairah.
Tapi Moms harus tahu bila ada beberapa posisi yang tak selalu menguntungkan dan justru membahayakan salah satu pihak.
Dalam sebuah studi baru yang dipublikasi di Journal of Impotence Research, para peneliti melihat "hubungan antara posisi behubungan seks dengan sejumlah tingkat keparahan keruakan penis" dalam hubungan seks heteroseksual.
Mereka kemudian mengelompokkan posisi seks yang berbeda dari yang paling berbahaya bagi pria.
Ternyata, yang paling berbahaya adalah 'doggy style', yang menyebabkan 41 persen frakturpenis, menurut studi tersebut.
Posisi misionaris merupakan kedua yang paling berbahaya, menyebabkan 25 persen kerusakan penis, diikuti posisi woman of top di posisi ketiga.
Penelitian itu dibuat setelah baru-baru ini ada studi yang mengungkapkan bahwa posisi seks favorit warga Inggris adalah 'doggy style'.
Diikuti posisi women being on top 23 persen dan misionaris sebesar 21 persen.
Peneliti menyimpulkan bahwa posisi 'doggy style' memiliki tingkat keparahan lebih tinggi dalam kasus fraktur penis dibandingkan posisi 'woman on top'.
Baca Juga: Tak Perlu Obat Berbahaya, Posisi ini Bisa Jadi Obat Kuat Alami dan Buat Pasangan Ketagihan
Mereka mengumpulkan data dengan meneliti 90 pasien yang didiagnosis dengan kerusakan penis dan kemudian menilai bahaya dari berbagai posisi seks dengan menganalisa mekanisme kerusakan penis pada masing-masing peserta.
Peserta berusia rata-rata 39 tahun.
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul "Posisi Seks yang Berisiko Merusak Penis"