Bukan Cuma Kontraksi Dini, Kenali Jenis-Jenis Kontraksi Jelang Persalinan Menurut Dokter Kandungan

By Lolita Sianipar, Jumat, 25 Juni 2021 | 07:11 WIB
jenis-jenis kontraksi menjelang persalinan (freepik/jcomp)

Nakita.id - Saat hamil pertama, mungkin Moms bingung dengan apa rasanya kontraksi

Kontraksi pada dasanya tidak hanya dialami menjelang persalinan.

Di beberapa kasus, seorang ibu hamil dengan usia kandungan yang belum cukup tua juga bisa mengalami hal ini.

Oleh sebab itu, Moms disarankan untuk lebih memahami beberapa jenis kontraksi menjelang persalinan.

Lalu, Apakah adakah jenis-jenis Kontraksi menjelang persalinan?

Melalui liputan khusus bersama Dokter Kandungan Dr. Meily, Sp.OG, Nakita.id akan membahas tentang jenis-jenis kontraksi menjelang persalinan.

Baca Juga: Ibu Hamil Wajib Mengenali Kontraksi Asli Sebagai Tanda Akan Melahirkan, Jangan Sampai Keliru!

Diwawancarai Nakita.id pada Senin (21/6/2021) dr. Meily, Sp.OG yang berpraktik di RS Colombia Asia mengatakan, jenis kontraksi ada dua, yaitu kontraksi normal dan kontraksi tidak normal. 

"Kontraksi persalinan ada yang kontraksi normal ada kontraksi yang tidak normal," kata dokter Meily. 

dr. Meily Sp.Og

Kontraksi normal 

kontraksi normal yang terjadi selama di awal kehamilan biasanya terjadi di trimester pertama,  yang disebut kontraksi dini. 

1. Kontraksi dini

Kontraksi dini adalah kontraksi yang ringan yang tidak terlalu kuat.

Menurut dokter Meily, kontraksi dini terjadi karena adanya proses adaptasi rahim yang mulai membesar.

"Itu kontraksi dini biasanya kontraksinya tidak terlalu sakit dan biasanya sebentar dan kadang ada, kadang hilang dengan sendirinya," kata dokter Meily. 

Dokter Meily mengatakan, jika terjadinya kontraksi terus menerus pada trimester pertama di awal kehamilan disertai flek darah, maka Moms harus hati-hati. 

"Karena takut tanda keguguran yang mengancam harus segera cari dokter konsultasikan Apakah ini semuanya aman atau ada tanda bahaya itu kontraksi dini," kata dokter Meily.

Baca Juga: Katakan Selamat Tinggal pada Obat-obatan, Ternyata Hanya dengan Melakukan Hal Sederhana Ini Bisa Mengurangi Rasa Nyeri Saat Kontraksi

2. Kontraksi palsu atau braxton hicks

Kontraksi palsu atau kontraksi braxton hicks muncul mulai usia kandungannya lebih dari 20 minggu, tetapi tidak terlalu sering muncul. 

Usia kandungan 34 minggu keatas kontraksi palsu akan lebih sering, tetapi munculnya tidak beraturan.

"Kadang nanti Moms akan merasakan ada kram atau kencang perut di pagi hari lalu hilang seharian hampir enggak ada, nanti muncul lagi sore atau malam hari, dan biasanya sebentar hilang, " kata dokter Meily. 

Baca Juga: Tanda Mau Melahirkan Tanpa Flek Bisa Saja Terjadi, Tapi Kenali Dulu Kontraksi Palsu yang Kerap Dirasakan

3. Kontraksi asli

kontraksi asli atau true contraction yaitu sang bayi sudah mau ngajak untuk persalinan.

Menurut dokter Meily, kontraksi asli lebih teratur lebih terkoordinasi. 

"Dia punya ritme yang misalnya, munculnya awalnya 10 menit sekali, lalu nanti makin lama frekuensinya meningkat menjadi lima menit sekali, dan kekuatannya pun makin lama makin sakit. 

Dia bisa kurang lebih tiga sampai empat kali dalam 10 menit dengan kekuatan 30 sampai 60 detik," kata dokter Meily. 

Menurut dokter Meily, kontraksi sesungguhnya berbeda dengan kontraksi palsu. 

"Beda dengan kontraksi braxton hicks biasanya lebih menyeluruh sakitnya dimulai dari perut bagian atas, lalu menyebar sampai ke bagian bawah, lalu lanjut jalan ke belakang lebih menyeluruh sakitnya," kata dokter Meily. 

Kontraksi tidak normal atau kontraksi patologis

1. Kontraksi inersia

kontraksi inersia adalah kelemahan kontraksi, dimana kontraksinya itu pendek-pendek dan tidak kuat tidak untuk membuat persalinan lancar.

"Dengan kontraksi ini bisa membuat persalinan macet, bila kontraksinya seperti ini, pendek-pendek dan cepat karena kurang kuat," kata dokter Meily. 

Kontraksi inersia biaasaya dibantu dengan cairan infus untuk menstimulasi kontraksinya agar lebih teratur.

"Oleh karena itu kontraksi yang seperti ini dibantu dengan biasanya cairan infus dengan induksi persalinan yang untuk menstimulasi kontraksinya agar lebih teratur," kata dokter Meily. 

Baca Juga: Jadi Salah Satu Ciri-ciri Mau Mendekati Persalinan, Ketahui Perbedaan Kontraksi Palsu dan Asli Agar Tak Tertipu

2. Kontraksi tetani

Kontraksi tetani adalah kontraksi yang kuat seperti kejang. 

"Nah, itu bilamana terjadi kontraksi seperti itu harus hati-hati, karena kemungkinan terjadi yang namanya pelepasan ari-ari daripada dinding rahim," kata dokter Meily

Menurut dokter Meily, kontraksi tetani bisa menimbulkan pendarahan di dalam rahim intra-abdominal dan membuat rahim sedemikian kerasnya.

"Berusaha dengan kontraksi yang kuat sehingga menimbulkan kejang, dan kalau diraba perutnya tuh seperti papan, " kata dokter Meily. 

Baca Juga: Tanda Mau Melahirkan Tanpa Flek Bisa Saja Terjadi, Tapi Kenali Dulu Kontraksi Palsu yang Kerap Dirasakan

3. Kontraksi inkoordinasi 

kontraksi inkoordinasi yaitu kontraksi yang tidak terkoordinasi dengan baik

Pada beberapa kasus kontraksi inkoordinasi yang terjadi hanya muncul sebagian dari seluruh perut.

"Jadi cuma hanya di sisi kanan terlokalisasi ya itu adalah kontraksi yang patologis kontraksi inkoordinasi," kata dokter Meily.

Menurut dokter Meily, kontraksi inkoordinasi bisa terjadi bila di dalam rahim itu ada mium pada saat hamil. 

"Ketika kontraksi yang sesungguhnya muncul dari puncak perut menjalar ke bawah hantaran nya tidak sampai ke bawah karena adanya mium itu dia nggak bisa bagus kontraksinya," kata dokter Meily.

4. Kekurangan zat besi

Kontraksi jelang melahirkan

Selain itu, menurut dokter Meily kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan kontraksi.

"Juga pada Moms yang kekurangan zat besi seperti hemoglobin rendah itu juga kontraksi dapat menimbulkan gangguan kontraksi," tutup dokter Meily. 

Baca Juga: Selain Berdasarkan Durasi, Begini Cara Mengenali Ciri-ciri Mulas Tanda Lahiran yang Wajib Moms Ketahui!